MENYELAMI SAMUDRA KALIMAT TAUHID لا إله إلا الله (Edisi 3)
Keutamaan Kalimat Tauhid لا إله إلا الله
Imam Ibnu Rajab rahimahullahu berkata: Kalimat tauhid لا إله إلا الله memiliki banyak keutamaan yang mulia. Itulah kalimat takwa sebagaimana yang dikatakan oleh Umar radhiyallahu ‘anhu dari kalangan sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Itulah kalimat ikhlas, syahadah al-haq (persaksian kebenaran), dakwah al-haq (seruan kebenaran), baraa’ah (berlepas diri) dari kesyirikan dan keselamatan dari kesyirikan, yang karenanya diciptakan makhluk-makhluk-Nya. Allah berfirman:
وَمَا خَلَقۡتُ ٱلۡجِنَّ وَٱلۡإِنسَ إِلَّا لِيَعۡبُدُونِ
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat : 56)
Karena kalimat tauhid inilah diutus para rasul dan diturunkan kitab-kitab-Nya, sebagaimana Allah berfirman:
وَمَآ أَرۡسَلۡنَا مِن قَبۡلِكَ مِن رَّسُولٍ إِلَّا نُوحِىٓ إِلَيۡهِ أَنَّهُ ۥ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّآ أَنَا۟ فَٱعۡبُدُونِ
“Dan Kami tidak mengutus seorang Rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi melainkan Aku, maka sembahlah Aku”.” (QS. Al-Anbiya’ : 25)
Allah berfirman:
يُنَزِّلُ ٱلۡمَلَـٰٓٮِٕكَةَ بِٱلرُّوحِ مِنۡ أَمۡرِهِۦ عَلَىٰ مَن يَشَآءُ مِنۡ عِبَادِهِۦۤ أَنۡ أَنذِرُوٓاْ أَنَّهُ ۥ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّآ أَنَا۟ فَٱتَّقُونِ
“Dia menurunkan para malaikat dengan (membawa) wahyu dengan perintah-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Yaitu: “Peringatkanlah olehmu sekalian, bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Aku, maka hendaklah kamu bertakwa kepada-Ku”.” (QS. An-Nahl : 2)
Oleh karena itulah Sufyan bin Uyainah rahimahullahu berkata: Tidaklah Allah menganugerahkan suatu nikmat kepada hamba-hamba-Nya yang lebih besar daripada Allah memahamkannya tentang لا إله إلا الله .
-. Kalimat لا إله إلا الله adalah kunci surga.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Barangsiapa yang akhir ucapannya adalah لا إله إلا الله maka dia masuk surga. (HR. Hakim dan Ibnu Hibban)
– Kalimat لا إله إلا الله sebab keselamatan dari api neraka.
Suatu saat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mendengar seorang mu’adzin mengumandangkan أشهد أن لا إله إلا الله maka beliau bersabda: Orang ini telah keluar dari api neraka. (HR. Muslim)
– Kalimat لا إله إلا الله adalah kebaikan yang paling baik.
Abu Dzar berkata: Aku pernah berkata: Wahai Rasulullah, beritahukanlah kepadaku tentang suatu amalan yang dapat mendekatkan diriku ke dalam surga dan menjauhkan diriku dari api neraka. Maka beliau bersabda: Apabila engkau berbuat kejelekan maka iringilah dengan kebaikan maka itu akan diberi pahala sepuluh kali lipatnya. Aku berkata: Wahai Rasulullah, apakah لا إله إلا الله itu termasuk kebaikan? Rasul bersabda: Itu adalah kebaikan yang paling baik. (HR. Ahmad dan Baihaqi) [1]
Syaikh DR. Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin Al-Abbad Al-Badr hafidzahullahu berkata: Sesungguhnya kalimat tauhid yang mulia ini memiliki banyak keutamaan yang agung dan fadhilah yang mulia serta keistimewaan yang bermacam-macam. Tidak mungkin bagi siapa pun untuk dapat menyebutkan semuanya. Itulah kalimat yang paling mulia, yang paling agung dan yang paling afdhal. Karena kalimat itulah Allah menciptakan makhluk-makhluk-Nya, mengutus rasul-rasul-Nya, dan menurunkan kitab-kitab-Nya. Dengan kalimat tauhid inilah manusia dibagi menjadi orang-orang mukmin dan orang-orang kafir, orang-orang yang berbahagia sebagai penghuni surga dan orang-orang yang sengsara sebagai penghuni api neraka. Kalimat لا إله إلا الله adalah al-‘urwah al-wustqa (tali yang kokoh), kalimat takwa, pondasi agama yang paling agung dan cabang keimanan yang paling tinggi. Dia adalah jalan kemenangan menuju ke surga dan jalan keselamatan dari api neraka. Itulah kalimat syahadat, kuncinya surga, pondasi agama dan induknya. Keutamaan kalimat ini di dalam agama melebihi apa yang bisa diungkapkan dan dipahami oleh manusia.
Allah berfirman:
شَهِدَ ٱللَّهُ أَنَّهُ ۥ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ وَٱلۡمَلَـٰٓٮِٕكَةُ وَأُوْلُواْ ٱلۡعِلۡمِ قَآٮِٕمَۢا بِٱلۡقِسۡطِۚ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡحَڪِيمُ
“Allah menyatakan bahwasanya tidak ada sesembahan (yang berhak disembah) melainkan Dia, yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Ali-Imran : 18)
Diantara keutamaan kalimat tauhid yang tercantum di dalam Al-Qur’an adalah:
1. Allah menjadikan kalimat tauhid ini sebagai intisari dakwah para rasul.
Allah berfirman:
وَمَآ أَرۡسَلۡنَا مِن قَبۡلِكَ مِن رَّسُولٍ إِلَّا نُوحِىٓ إِلَيۡهِ أَنَّهُ ۥ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّآ أَنَا۟ فَٱعۡبُدُونِ
“Dan Kami tidak mengutus seorang Rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan aku”.” (QS. Al-Anbiya : 25)
2. Kalimat tauhid adalah nikmat Allah yang paling besar kepada hamba-hamba-Nya.
Allah berfirman:
وَأَسۡبَغَ عَلَيۡكُمۡ نِعَمَهُ ۥ ظَـٰهِرَةً۬ وَبَاطِنَةً۬ۗ
“Dan Dia menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin.” (QS. Lukman : 20)
Mujahid berkata: Yaitu kalimat لا إله إلا الله.
[2]
Sufyan bin Uyainah rahimahullahu berkata: Tidaklah Allah memberikan kepada seorang hamba suatu nikmat yang lebih mulia dibandingkan Dia memahamkan kepadanya kalimat tauhid لا إله إلا الله.
[3]
3. Allah menyebutkannya di dalam Al-Qur’an dengan istilah الكلمة الطيبة /kalimah thayyibah (ucapan yang baik).
Allah berfirman:
أَلَمۡ تَرَ كَيۡفَ ضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلاً۬ كَلِمَةً۬ طَيِّبَةً۬ كَشَجَرَةٍ۬ طَيِّبَةٍ أَصۡلُهَا ثَابِتٌ۬ وَفَرۡعُهَا فِى ٱلسَّمَآءِ (٢٤) تُؤۡتِىٓ أُڪُلَهَا كُلَّ حِينِۭ بِإِذۡنِ رَبِّهَاۗ وَيَضۡرِبُ ٱللَّهُ ٱلۡأَمۡثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمۡ يَتَذَڪَّرُونَ (٢٥)
“Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit. Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.” (QS. Ibrahim : 24-25)
4. Kalimat tauhid adalahالقول الثابت / Al-Qaul Ats-Tsabit (ucapan yang teguh).
Allah berfirman:
يُثَبِّتُ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ بِٱلۡقَوۡلِ ٱلثَّابِتِ فِى ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَا وَفِى ٱلۡأَخِرَةِۖ وَيُضِلُّ ٱللَّهُ ٱلظَّـٰلِمِينَۚ وَيَفۡعَلُ ٱللَّهُ مَا يَشَآءُ
“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki.” (QS. Ibrahim : 27)
5. Kalimat tauhid adalah العهد / al-‘ahdu (perjanjian)
Allah berfirman:
لَّا يَمۡلِكُونَ ٱلشَّفَـٰعَةَ إِلَّا مَنِ ٱتَّخَذَ عِندَ ٱلرَّحۡمَـٰنِ عَهۡدً۬ا
“Mereka tidak berhak mendapat syafa’at kecuali orang yang telah mengadakan perjanjian di sisi Tuhan yang Maha Pemurah.” (QS. Maryam : 87)
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma bahwasanya beliau berkata: Al-‘Ahdu/perjanjian yang dimaksud disini adalah
kalimat syahadat لا إله إلا الله
[4]
6- Kalimat tauhid adalah العروة الوثقى / Al-‘Urwah Al-Wutsqa (Tali yang kokoh) yang barangsiapa berpegang teguh dengannya maka dia selamat dan barangsiapa yang tidak berpegang teguh dengannya dia akan binasa.
Allah berfirman:
لَآ إِكۡرَاهَ فِى ٱلدِّينِۖ قَد تَّبَيَّنَ ٱلرُّشۡدُ مِنَ ٱلۡغَىِّۚ فَمَن يَكۡفُرۡ بِٱلطَّـٰغُوتِ وَيُؤۡمِنۢ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱسۡتَمۡسَكَ بِٱلۡعُرۡوَةِ ٱلۡوُثۡقَىٰ لَا ٱنفِصَامَ لَهَاۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.” (QS. Al-Baqarah : 256)
7. Kalimat tauhid adalah الباقية الكلمة / Al-Kalimah Al-Baqiyah (ucapan yang kekal) yang diajarkan oleh Nabi Ibrahim ‘alaihissalam kepada keturunan beliau agar mereka kembali (ke jalan Allah).
Allah berfirman:
وَإِذۡ قَالَ إِبۡرَٲهِيمُ لِأَبِيهِ وَقَوۡمِهِۦۤ إِنَّنِى بَرَآءٌ۬ مِّمَّا تَعۡبُدُونَ (٢٦) إِلَّا ٱلَّذِى فَطَرَنِى فَإِنَّهُ ۥ سَيَہۡدِينِ (٢٧) وَجَعَلَهَا كَلِمَةَۢ بَاقِيَةً۬ فِى عَقِبِهِۦ لَعَلَّهُمۡ يَرۡجِعُونَ (٢٨)
“Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya: “Sesungguhnya aku berlepas diri terhadap apa yang kalian sembah. Tetapi (aku menyembah) Tuhan yang menciptakanku; karena sesungguhnya Dia akan memberi hidayah kepadaku”. Dan lbrahim menjadikan kalimat tauhid itu kalimat yang kekal pada keturunannya supaya mereka kembali kepada kalimat tauhid itu.” (QS. Az-Zukhruf : 26-28)
8. Kalimat tauhid adalah التقوى كلمة / kalimat taqwa yang Allah perintahkan kepada para sahabat Nabi-Nya. Dan mereka adalah orang yang paling layak dengan kalimat tersebut dan para pengibar benderanya.
Allah berfirman:
إِذۡ جَعَلَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ فِى قُلُوبِهِمُ ٱلۡحَمِيَّةَ حَمِيَّةَ ٱلۡجَـٰهِلِيَّةِ فَأَنزَلَ ٱللَّهُ سَڪِينَتَهُ ۥ عَلَىٰ رَسُولِهِۦ وَعَلَى ٱلۡمُؤۡمِنِينَ وَأَلۡزَمَهُمۡ ڪَلِمَةَ ٱلتَّقۡوَىٰ وَكَانُوٓاْ أَحَقَّ بِہَا وَأَهۡلَهَاۚ وَكَانَ ٱللَّهُ بِكُلِّ شَىۡءٍ عَلِيمً۬ا
“Ketika orang-orang kafir menanamkan dalam hati mereka kesombongan (yaitu) kesombongan jahiliyah lalu Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya dan kepada orang-orang mukmin dan Allah mewajibkan kepada mereka kalimat-takwa dan adalah mereka berhak dengan kalimat takwa itu dan patut memilikinya. Dan adalah Allah Maha mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Fath : 26)
Diriwayatkan oleh Abu Ishaq As-Sabi’i dari Amru bin Maimun dia berkata: Tidaklah manusia berkata yang lebih afdhal daripada ucapan لا إله إلا الله. Sa’ad bin ‘iyadh berkata: Wahai Abu Abdillah, tahukah engkau apakah kalimat itu? Itulah kalimat takwa yang Allah perintahkan kepada para sahabat nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mereka yang paling berhak dengannya dan merekalah para pengibar benderanya. [5]
9. Kalimat tauhid adalah Muntaha Ash-Shawaab (puncak kebenaran).
Allah berfirman:
يَوۡمَ يَقُومُ ٱلرُّوحُ وَٱلۡمَلَـٰٓٮِٕكَةُ صَفًّ۬اۖ لَّا يَتَكَلَّمُونَ إِلَّا مَنۡ أَذِنَ لَهُ ٱلرَّحۡمَـٰنُ وَقَالَ صَوَابً۬ا
“Pada hari, ketika ruh dan Para Malaikat berdiri bershaf- shaf, mereka tidak berkata-kata, kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan yang Maha Pemurah; dan ia mengucapkan kata yang benar.” (QS. An-Naba’ : 38)
Diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalhah dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma tentang firman Allah diatas, beliau berkata: kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Ar-Rabb dengan kalimat syahadat لا إله إلا الله . Dan itu adalah muntaha ash-shawab. [6]
Ikrimah rahimahullahu berkata: kata yang benar adalah لا إله إلا الله.
10. Kalimat tauhid adalah دعوة الحق/ dakwah al-haq (seruan kebenaran) yang tercantum dalam firman-Nya:
لَهُ ۥ دَعۡوَةُ ٱلۡحَقِّۖ وَٱلَّذِينَ يَدۡعُونَ مِن دُونِهِۦ لَا يَسۡتَجِيبُونَ لَهُم بِشَىۡءٍ إِلَّا كَبَـٰسِطِ كَفَّيۡهِ إِلَى ٱلۡمَآءِ لِيَبۡلُغَ فَاهُ وَمَا هُوَ بِبَـٰلِغِهِۦۚ وَمَا دُعَآءُ ٱلۡكَـٰفِرِينَ إِلَّا فِى ضَلَـٰلٍ۬
“Hanya bagi Allah-lah dakwah al-haq dan berhala-berhala yang mereka sembah selain Allah tidak dapat memperkenankan sesuatupun bagi mereka, melainkan seperti orang yang membukakan kedua telapak tangannya ke dalam air supaya sampai air ke mulutnya. Padahal air itu tidak dapat sampai ke mulutnya. dan doa (ibadat) orang-orang kafir itu, hanyalah sia-sia belaka.” (QS. Ar-Ra’du : 14) [7]
BERSAMBUNG.
——————–
[1] Diringkas dan diterjemahkan dari kitab Tahqiq kalimah Al-Ikhlas hal.52-55 oleh Imam Ibnu Rajab Al-Hanbali.
[2] Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dalam tafsirnya 11/78.
[3] Disebutkan oleh Ibnu Rajab dalam Kalimah Al-Ikhlas hal.53.
[4] Diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dalam Ad-Du’aa 3/1518.
[5] Diriwayatkan oleh Ath-Thabrani di dalam Ad-Du’aa 3/1533.
[6] Diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dalam kitab Ad-Du’aa 3/1520.
[7] Diringkas dan diterjemahkan dari kitab Kalimat tauhid لا إله إلا الله hal.5-11 oleh Syaikh DR.Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin Al-Abbad
——————
Ingin dapat faidah terbaru baik berupa rekaman kajian, video, tulisan, dan info kajian?
▶️ Ayo Gabung ke Instagram :
https://www.instagram.com/
▶️ Ayo Gabung ke Channel Telegram :
https://telegram.me/
▶️ Ayo Gabung juga ke Fanspage :
https://www.facebook.com/
Silahkan dibagikan kepada teman dan saudara yang lain. Semoga
menjadi pemberat timbangan amal kebaikan di akhirat kelak.
Semoga Bermanfaat