SUDAH LURUSKAH AQIDAH ANDA? (Edisi 1)
DEFINISI AQIDAH ISLAM
Aqidah Islam adalah iman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, hari akhir dan iman kepada taqdir yang baik maupun yang jelek .
1. KEDUDUKAN DAN KEUTAMAAN AQIDAH
A. Kemuliaan suatu ilmu tergantung kepada kandungan ilmu tersebut.
Dan ilmu aqidah berkaitan dengan Dzat Yang Maha Mulia yaitu Allah ta’ala. Imam Ibnu Abi Al-‘Izzi Al-Hanafi rahimahullahu berkata: Sesungguhnya ilmu ushuluddin (aqidah) adalah semulia-mulia ilmu karena kemuliaan suatu ilmu itu tergantung kepada kemuliaan kandungannya…..Dan kebutuhan seorang hamba kepada ilmu ini melebihi kebutuhannya dibandingkan yang lainnya. Dan ilmu ini lebih darurat daripada semua darurat. Karena tidak ada kehidupan bagi hati, tidak ada kenikmatan dan ketenangan dalam hati melainkan jika hati itu mengenal rabbnya, sesembahannya dan penciptanya lewat nama-nama dan sifat-sifat serta perbuatan-perbuatan-Nya.
B. Aqidah dan tauhid merupakan tujuan diciptakannya jin dan manusia.
Allah berfirman:
وَمَا خَلَقۡتُ ٱلۡجِنَّ وَٱلۡإِنسَ إِلَّا لِيَعۡبُدُونِ
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.”
(QS. Adz-Dzariyat : 56)
C. Aqidah merupakan intisari dakwah para Nabi dan Rasul.
Allah berfirman:
وَلَقَدۡ بَعَثۡنَا فِى ڪُلِّ أُمَّةٍ۬ رَّسُولاً أَنِ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ وَٱجۡتَنِبُواْ ٱلطَّـٰغُوتَۖ
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu.”
(QS. An-Nahl : 36)
Allah berfirman:
وَمَآ أَرۡسَلۡنَا مِن قَبۡلِكَ مِن رَّسُولٍ إِلَّا نُوحِىٓ إِلَيۡهِ أَنَّهُ ۥ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّآ أَنَا۟ فَٱعۡبُدُونِ
“Dan Kami tidak mengutus seorang Rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak untuk diibadahi melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan aku”.” (QS. Al-Anbiya’ : 25)
Allah berfirman:
لَقَدۡ أَرۡسَلۡنَا نُوحًا إِلَىٰ قَوۡمِهِۦ فَقَالَ يَـٰقَوۡمِ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ مَا لَكُم مِّنۡ إِلَـٰهٍ غَيۡرُهُ ۥۤ إِنِّىٓ أَخَافُ عَلَيۡكُمۡ عَذَابَ يَوۡمٍ عَظِيمٍ۬
“Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia berkata: “Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada sesembahan yang haq bagimu selain-Nya.” Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah saja), aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar (kiamat).” (QS. Al-A’raaf : 59)
وَإِلَىٰ عَادٍ أَخَاهُمۡ هُودً۬اۗ قَالَ يَـٰقَوۡمِ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ مَا لَكُم مِّنۡ إِلَـٰهٍ غَيۡرُهُ ۥۤۚ أَفَلَا تَتَّقُونَ
“Dan (kami telah mengutus) kepada kaum ‘Aad saudara mereka, Hud. ia berkata: “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada sesembahan yang haq bagimu selain dari-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya?” (QS. Al-A’raaf : 65)
يَـٰصَٮٰحِبَىِ ٱلسِّجۡنِ ءَأَرۡبَابٌ۬ مُّتَفَرِّقُونَ خَيۡرٌ أَمِ ٱللَّهُ ٱلۡوَٲحِدُ ٱلۡقَهَّارُ (٣٩) مَا تَعۡبُدُونَ مِن دُونِهِۦۤ إِلَّآ أَسۡمَآءً۬ سَمَّيۡتُمُوهَآ أَنتُمۡ وَءَابَآؤُڪُم مَّآ أَنزَلَ ٱللَّهُ بِہَا مِن سُلۡطَـٰنٍۚ إِنِ ٱلۡحُكۡمُ إِلَّا لِلَّهِۚ أَمَرَ أَلَّا تَعۡبُدُوٓاْ إِلَّآ إِيَّاهُۚ ذَٲلِكَ ٱلدِّينُ ٱلۡقَيِّمُ وَلَـٰكِنَّ أَڪۡثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعۡلَمُونَ
“Hai kedua penghuni penjara, manakah yang baik, tuhan-tuhan yang bermacam-macam itu ataukah Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa? kamu tidak menyembah yang selain Allah kecuali hanya (menyembah) nama-nama yang kamu dan nenek moyangmu membuat-buatnya. Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun tentang nama-nama itu. keputusan itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS.Yusuf : 39-40)
BERSAMBUNG
——————
[1] Sebagaimana yang telah dikatakan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam awal kitab beliau Al-Aqidah Al-Wasithiyah dan Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin dalam awal kitab beliau Aqidah Ahlussunnah wal jama’ah.
[2] Lihat tulisan Syaikh Muhammad Musa Alu Nasr “Al-Maqaalah Ar-Rasyiidah fi ‘ilmi Al-Aqiidah” hal.1-4 dan “Minhaj Al-Firqah An-Najiyah” oleh Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu hal.29-36.
[3] Syarah Al-Aqidah Ath-Thahawiyah hal 5-6 oleh Imam Ibnu Al-‘Izzi Al-Hanafi.
——————
Ingin dapat faidah terbaru baik berupa rekaman kajian, video, tulisan, dan info kajian?
▶ Ayo Gabung ke Instagram :
https://www.instagram.com/
▶ Ayo Gabung ke Channel Telegram :
https://telegram.me/
▶ Ayo Gabung juga ke Fanspage :
https://www.facebook.com/
Silahkan dibagikan kepada teman dan saudara yang lain. Semoga
menjadi pemberat timbangan amal kebaikan di akhirat kelak.
Semoga Bermanfaat