MENYELAMI SAMUDRA KALIMAT TAUHID لا إله إلا الله (Edisi 10)
Rukun لا إله إلا الله *
Shalat memiliki rukun-rukun yang jika ditinggalkan salah satunya maka tidak sah shalatnya. Demikian pula dengan kalimat tauhid لا إله إلا الله, tidak sah ucapan kalimat tauhid seseorang sampai terpenuhi rukun-rukunnya. Para ulama menyebutkan bahwa لا إله إلا الله memiliki dua rukun:
1. An-Nafyu/peniadaan, artinya meniadakan semua sesembahan selain Allah.
2. Al-Itsbat/penetapan, artinya adalah menetapkan bahwa Allah satu-satunya sesembahan yang haq.
Barangsiapa yang menetapkan Allah sebagai sesembahan tanpa mengingkari/meniadakan sesembahan selain-Nya maka tidak sah kalimat syahadatnya. Demikian pula jika dia meniadakan semua sesembahan tanpa menetapkan Allah sebagai sesembahan yang haq maka tidak sah kalimat syahadatnya. Maka seorang muslim harus menggabungkan dua rukun diatas, yaitu meniadakan semua sesembahan selain Allah dan menetapkan hanya Allah sesembahan yang haq.
Allah berfirman:
فَمَن يَكۡفُرۡ بِٱلطَّـٰغُوتِ وَيُؤۡمِنۢ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱسۡتَمۡسَكَ بِٱلۡعُرۡوَةِ ٱلۡوُثۡقَىٰ لَا ٱنفِصَامَ لَهَاۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
“Barangsiapa yang ingkar kepada thaghut (semua sesembahan selain Allah) dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.”
(QS. Al-Baqarah : 256)
ذَٲلِكَ بِأَنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلۡحَقُّ وَأَنَّ مَا يَدۡعُونَ مِن دُونِهِۦ هُوَ ٱلۡبَـٰطِلُ وَأَنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلۡعَلِىُّ ٱلۡڪَبِيرُ
“Yang demikian itu, adalah karena sesungguhnya Allah, Dialah (sesembahan) yang haq dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain dari Allah, itulah yang batil. Dan sesungguhnya Allah, Dialah yang Maha Tinggi lagi Maha besar.” (QS. Al-Hajj : 62)
وَإِذۡ قَالَ إِبۡرَٲهِيمُ لِأَبِيهِ وَقَوۡمِهِۦۤ إِنَّنِى بَرَآءٌ۬ مِّمَّا تَعۡبُدُونَ (٢٦) إِلَّا ٱلَّذِى فَطَرَنِى فَإِنَّهُ ۥ سَيَہۡدِينِ (٢٧) وَجَعَلَهَا كَلِمَةَۢ بَاقِيَةً۬ فِى عَقِبِهِۦ لَعَلَّهُمۡ يَرۡجِعُونَ
“Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata kepada ayahnya dan kaumnya: “Sesungguhnya aku berlepas diri terhadap apa yang engkau sembah. Tetapi (aku menyembah) Tuhan yang menjadikanku, karena sesungguhnya Dia akan memberi hidayah kepadaku”. Dan (lbrahim) menjadikan kalimat tauhid itu kalimat yang kekal pada keturunannya supaya mereka kembali kepada kalimat tauhid itu.” (QS. Az-Zukhruf : 26-28)
قُلۡ يَـٰٓأَهۡلَ ٱلۡكِتَـٰبِ تَعَالَوۡاْ إِلَىٰ ڪَلِمَةٍ۬ سَوَآءِۭ بَيۡنَنَا وَبَيۡنَكُمۡ أَلَّا نَعۡبُدَ إِلَّا ٱللَّهَ وَلَا نُشۡرِكَ بِهِۦ شَيۡـًٔ۬ا وَلَا يَتَّخِذَ بَعۡضُنَا بَعۡضًا أَرۡبَابً۬ا مِّن دُونِ ٱللَّهِۚ فَإِن تَوَلَّوۡاْ فَقُولُواْ ٱشۡهَدُواْ بِأَنَّا مُسۡلِمُونَ
“Katakanlah: “Hai ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa kita tidak menyembah kecuali Allah dan kita tidak mempersekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain Allah”. Jika mereka berpaling, maka katakanlah kepada mereka: “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”.” (QS.Ali-Imran : 64)
——————
[*] Lihat kitab Al-Ushul Ats-Tsalaatsah hal. 59 oleh Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab (dengan syarah Syaikh Abdul Aziz bin Baz dan Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin), Makna Laa ilaha illallah hal.16-17 oleh Syaikh Shaleh bin Fauzan Al-Fauzan, dan Syahaadatu Al-Islam hal.48 oleh Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu.
——————
Ingin dapat faidah terbaru baik berupa rekaman kajian, video, tulisan, dan info kajian?
▶️ Ayo Gabung ke Instagram :
https://www.instagram.com/
▶️ Ayo Gabung ke Channel Telegram :
https://telegram.me/
▶️ Ayo Gabung juga ke Fanspage :
https://www.facebook.com/
Silahkan dibagikan kepada teman dan saudara yang lain. Semoga
menjadi pemberat timbangan amal kebaikan di akhirat kelak.
Semoga Bermanfaat