PENJAJAHAN YAHUDI DI PALESTINA
Penjajahan Yahudi Di Palestina[1]
Syaikh Ali bin Hasan Al-Halabi hafidzahullahu berkata : Kebiadaban yahudi yang dzalim serta kekejian zionis yahudi yang melampaui batas yang terus menerus bukanlah sesuatu yang baru. Itulah agama dan kebiasaan mereka. Mereka akan selalu melakukan perbuatan keji dan jahat tersebut kepada saudara-saudara kita (kaum muslimin) di Palestina, terutama di masjid Al-Aqsha yang mubarakah, dengan politik mereka yang curang untuk menghancurkannya meski mereka gagal, semoga Allah membinasakan mereka. Pada hari-hari ini disekitar masjid Al-Aqsha terjadi pertikaian tarik menarik antara kaum muslimin yang sabar dengan para penjajah yahudi yang terlaknat. Mereka mewajibkan bagi yang mau shalat di masjid Al-Aqsha untuk melewati pintu detektor.
Ada pertanyaan fiqih tentang hukum mengikuti aturan yahudi untuk masuk masjid Al-Aqsha lewat pintu detektor dan apa hukum shalat di halaman masjid bukan di dalamnya.
Maka aku katakan :
1. Menolak untuk tidak masuk lewat pintu detektor itu sangat penting pada saat-saat seperti ini. Karena ini menunjukkan akan keteguhan seorang muslim terhadap agamanya dalam melawan kediktatoran yahudi.
2. Shalat di halaman masjid itu dibolehkan dan sah. Kaidah syariat berkata : At-Tabi’ tabi’ (yang mengikuti (halaman masjid) itu sama hukumnya (dengan di dalam masjid)).
3. Kami senantiasa menasihati penduduk Palestina agar tidak membuat provokasi terhadap para penjajah yahudi. Karena ini bisa menjadikan orang-orang yahudi berbuat liar dan tidak mengenal belas kasih sayang terhadap seorang muslim. Sebagaimana ini adalah keadaan/kebiasaan mereka.
4. Tidak boleh bagi kita untuk menjadikan tragedi seperti ini –tanpa menoleh kepada politik- sebagai sarana untuk menimbulkan fitnah serta memecah belah kaum muslimin yang terjajah disana.
5. Wajib bagi setiap tokoh agama maupun negara untuk selalu mengingat kaidah syariat yang mulia : Menolak kemadharatan itu lebih didahulukan daripada meraih kemaslahatan.
Dan darah kaum muslimin disisi Allah lebih mahal dibandingkan semua semangat yang membara atau gegabah (melakukan aksi) tanpa dipikir akibatnya.
6. Kunci kemenangan yang nyata telah jelas di dalam Al-Qur’an :
يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِن تَنصُرُواْ ٱللَّهَ يَنصُرۡكُمۡ وَيُثَبِّتۡ أَقۡدَامَكُمۡ
“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS. Muhammad : 7)
7. Adapun meyakini batalnya shalat ketika seorang muslim melewati pintu detektor maka ini adalah ucapan yang salah yang tidak berdasar sama sekali yang menunjukkan akan jauhnya orang tersebut dari ilmu fiqih dan para ahlinya.
Allah lah yang memberikan taufik kepada para wali-Nya dan Dia lah yang menghancurkan para musuh-musuh-Nya.
—————————————————————
[1] Diterjemahkan dari Al-Qanah As-Salafiyah Al-‘Aamah tanggal 21 Juli 2017.