WEJANGAN SEPUTAR POLITIK – Edisi 5
Inilah Jalan Salafi Sejati
Al-‘Allamah Abdul Hamid bin Badis (ulama ahlussunnah di Aljazair) rahimahullahu berkata, seperti yang tercantum dalam “Aatsarul Imam Ibnu Badis” (4/98): Bertakwalah kepada Allah, Sayangilah hamba-hamba Allah, Bela lah ilmu (Al-Quran dan As-Sunnah dengan pemahaman salafush shalih) dengan mempelajari dan menyebarkannya. Pikullah semua beban dan kesulitan dalam mencari ilmu. Hendaklah engkau korbankan apapun yang berharga yang engkau miliki demi ilmu. Adapun masalah pemerintahan dan yang berkaitan dengannya, maka serahkan kepada ahlinya dan jangan engkau ikut campur sedikitpun di dalamnya.
Beliau juga berkata di dalam majalah beliau “Ash-Shirath As-Sawi” No. 15/Ramadhan 1352 H: Sesungguhnya kami memilih jalan ini di atas ilmu dan pengetahuan dan karena sesuai dengan fitrah serta tarbiyah kami. (yaitu) Berupa nasihat, pengarahan, menebarkan kebaikan serta istiqomah di atas manhaj yang satu dan di atas jalan yang lurus. Dan kita tidak mendapatkan semuanya ini, melainkan dengan kita memfokuskan diri untuk belajar ilmu agama, yang merupakan suatu yang paling bermanfaat. Seandainya kita mau masuk ke kancah politik, maka sungguh kita akan memasukinya dengan terang-terangan dan manusia akan tahu pengorbanan serta keteguhan kita. Kita juga akan memimpin umat ini untuk menuntut hak-hak mereka. Sungguh, ini adalah jalan yang paling mudah untuk kita lalui dan untuk sampai ke puncak pencapaian suara terbanyak. Diantara apa yang kita ketahui dan hal ini tidak tersembunyi bagi selain kita, bahwasanya seorang pemimpin (ormas/partai) yang mengatakan kepada pengikutnya: ‘Sesungguhnya hak-hak kalian terdzolimi dan saya ingin untuk mengembalikannya kepada kalian’. Maka dia akan mendapatkan apa yang tidak didapatkan oleh orang yang mengatakan: ‘Sesungguhnya kalian tersesat dalam aqidah kalian dan saya ingin untuk menunjukkan kalian kepada hidayah’. (Yang mengajak kepada politik) akan banyak mendapat sambutan hangat, namun (yang mengajak kepada perbaikan aqidah) akan banyak ditentang. Hal ini semua sudah kita ketahui bersama, tapi kita memilih (jalan perbaikan aqidah terlebih dahulu) karena sebab yang sudah kita jelaskan. Dan kita pun akan terus berjalan dan bertawakal kepada Allah di atas jalan yang kita pilih ini dengan seizin Allah.”