SAMPAIKAN KEBENARAN WALAU PAHIT RASANYA
Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullahu berkata: Segala puji bagi Allah yang menjadikan pada setiap waktu kekosongan para rasul sekelompok ahli ilmu yang menyeru orang tersesat kepada petunjuk. Mereka bersabar atas gangguan yang menimpa, mereka hidupkan dengan Al-Qur’an orang yang mati (hatinya), mereka terangi dengan cahaya Allah orang yang buta (mata hatinya). Berapa banyak orang yang telah dimusnahkan Iblis mereka hidupkan kembali? Berapa banyak orang yang tersesat mereka tunjukkan (kejalan yang lurus)? Alangkah baiknya jasa mereka kepada manusia. Tapi alangkah jeleknya balasan manusia terhadap mereka, Mereka hilangkan dari Al-Qur’an penyelewengan orang yang ekstrim, dan jalannya ahli batil serta takwilnya orang yang jahil”. [1]
10 faidah berharga dari ucapan emas Imam Ahlussunnah di atas adalah:
1. Nikmat Allah tidak terhitung jumlahnya, maka wajib untuk kita selalu bersyukur kepada-Nya.
2. Keberadaan ulama ahlussunnah merupakan nikmat Allah yang besar kepada umat Islam.
3. Ulama ahlussunnah adalah pewaris para nabi.
4. Tugas ulama adalah menyeru manusia kepada petunjuk Al-Qur’an bukan kepada ilmu kalam atau yang menyelisihi Al-Qur’an.
5. Orang mati yang berbahaya adalah yang mati hatinya alias rusak aqidahnya. Dan orang buta yang berbahaya adalah yang buta mata hatinya alias tidak mau menerima kebenaran yang terang benderang.
6. Menyampaikan kebenaran dan berpegang teguh dengannya terutama aqidah dan manhaj salaf yang lurus itu terkadang pahit rasanya. Banyak onak dan duri, halangan dan rintangan. Banyak dimusuhi baik dari dalam maupun dari luar, baik musuh yang nyata atau pun musuh dalam selimut.
7. Kesabaran adalah kewajiban atas para pengibar bendera kebenaran. Dan kemenangan selalu bersama kesabaran.
8. Di dunia yang fana ini banyak manusia yang tidak tahu balas budi. Maka sungguh benar apa yang dikatakan oleh peribahasa kita “Air susu dibalas air tuba”.
9. Timbangan manusia terkadang tidak adil. Ulama mereka benci sedangkan juhala’ (orang jahil) yang ngelama’ mereka cintai. Ulama ahlussunnah mereka hina dan rendahkan sedangkan ulama ahli bid’ah mereka sanjung dan tinggikan.
10. Diantara tugas mulia dan utama para ulama ahlussunnah wal jama’ah adalah membantah pemikiran yang menyimpang dan para oknumnya serta membongkar kesesatan da’i penyesat umat. Para ulama tidak diam dari kebathilan, tidak bermesraan dengan ahli bid’ah dan tidak mendukung kajian-kajiannya.
—————————————————-
[1] Muqaddimah kitab Ar-raddu ‘ala al-jahmiyah oleh Imam Ahmad bin Hanbal.