WASPADA SYIRIK BESAR
Memalingkan Ibadah kepada Selain Allah adalah Syirik Besar *
Setiap apa yang telah jelas bahwasanya hal tersebut adalah Ibadah, kemudian dipalingkan untuk selain Allah (maka itu adalah) Syirik Besar. Dalil hal tersebut ada dua:
Dalil pertama: Dalil-dalil yang menunjukkan bahwasanya Ibadah adalah Khusus untuk Allah. Seperti firman Allah ta’ala:
وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعۡبُدُوٓاْ إِلَّآ إِيَّاهُ
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia……” (QS. Al-Isra’ : 23)
قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ تَعَالَوْا إِلَىٰ كَلِمَةٍ سَوَاءٍ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ أَلَّا نَعْبُدَ إِلَّا اللَّهَ
Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, marilah [berpegang] kepada suatu kalimat [ketetapan] yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah” (QS. Ali Imran : 64)
Oleh karena itu, menyamakan selain Allah dengan-Nya dalam apa-apa yang menjadi kekhususan-Nya adalah Syirik Besar.
Dalil Kedua: Semua ayat telah menjelaskan bahwa memalingkan ibadah kepada selain Allah adalah Syirik. Dari hal tersebut, Allah berfirman:
قُلۡ إِنَّ صَلَاتِى وَنُسُكِى وَمَحۡيَاىَ وَمَمَاتِى لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَـٰلَمِينَ (١٦٢) لَا شَرِيكَ لَهُ ۥۖ وَبِذَٲلِكَ أُمِرۡتُ وَأَنَا۟ أَوَّلُ ٱلۡمُسۡلِمِينَ
Katakanlah: “Sesungguhnya shalat, ibadat, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam, (162) tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri [kepada Allah]”. (QS. Al-An’aam : 162-163)
Dan yang menunjukkan bahwa memalingkan ibadah kepada selain Allah adalah Syirik Besar, seperti firman Allah ta’ala:
وَمَن يَدۡعُ مَعَ ٱللَّهِ إِلَـٰهًا ءَاخَرَ لَا بُرۡهَـٰنَ لَهُ ۥ بِهِۦ فَإِنَّمَا حِسَابُهُ ۥ عِندَ رَبِّهِۦۤۚ إِنَّهُ ۥ لَا يُفۡلِحُ ٱلۡكَـٰفِرُونَ
Dan barangsiapa menyembah tuhan yang lain di samping Allah, padahal tidak ada suatu dalilpun baginya tentang itu, maka sesungguhnya perhitungannya di sisi Tuhannya. Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu tiada beruntung. (QS. Al-Mu’minun : 117)
* Diterjemahkan olehdari Telegram Syaikh DR. Abdul Aziz Ar-rayyis pada tanggal 24 Oktober 2017
Penerjemah : Abu Azmi
Telah dikoreksi oleh: Abu Nafisah Abdurrahman Thoyyib, Lc.