10 WASIAT SALAF UNTUK PARA PEMUDA
10 Wasiat Salaf Untuk Para Pemuda[1]
1. Dari Abu Al-Ahwas beliau berkata: Berkata Abu Ishaq ‘Amru As-Sabi’i rahimahullahu: Wahai para pemuda, pergunakan sebaik mungkin masa muda kalian. Tidaklah berlalu suatu malam bagiku melainkan aku membaca 1000 ayat. Aku membaca surat al-baqarah dalam satu rakaat, aku berpuasa di bulan-bulan haram, tiga hari setiap bulan serta berpuasa senin kamis. Kemudian beliau membaca ayat:
وَأَمَّا بِنِعۡمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثۡ
Dan terhadap nikmat Rabbmu, maka hendaklah kamu ceritakan. (QS. Adh-Dhuha : 11).[2]
2. Dari Hammad bin Zaid beliau berkata: Kami pernah menemui Anas bin Siirin rahimahullahu ketika beliau sakit. Dan beliau berkata: Wahai para pemuda, bertakwalah kepada Allah! Selektiflah kalian dalam mengambil hadits (ilmu agama) karena itu bagian dari agama kalian! [3]
3. Dari Malik bin Diinar rahimahullahu beliau berkata: Sesungguhnya kebaikan itu ada pada masa muda. [4]
4. Dari Zaid bin Abi Az-Zarqaa’ beliau berkata: Pernah Sufyan Ats-Tsauri rahimahullahu keluar dari rumahnya dan kami berada di depan pintu beliau. Lalu beliau berkata: Wahai para pemuda, bersegeralah dalam menggapai keberkahan ilmu ini, karena kalian tidak tahu apakah kalian nanti akan bisa sampai kepada apa yang kalian impikan. Hendaknya sebagian kalian memberikan faedah (ilmu) kepada yang lainnya. [5]
5. Dari Al-Hasan Al-Bashri rahimahullahu beliau berkata: Wahai para pemuda, wajib bagi kalian untuk mengejar negeri akhirat. Kami banyak melihat orang yang mengejar akhirat dia mendapatkan pula dunianya. Namun kami tidak melihat ada seseorang yang mengejar dunia tapi dia mendapat akhirat bersama dunianya. [6]
6. Dari Uqbah bin Abi Hakiim beliau berkata: Kami dahulu duduk bersama ‘Aun bin Abdillah lalu beliau berkata kepada kami: Wahai para pemuda, kami banyak melihat para pemuda meninggal dunia. Apa yang ditunggu lagi ketika telah tiba saat panen? [7]
7. Dari Qabus bin Abi Zhabyan beliau berkata: Pernah kami shalat subuh di belakang Abu Zhabyan dan kami semua masih berusia muda dari satu kampung yang sama kecuali tukang adzan dia sudah tua. Ketika Abu Zhabyan selesai mengucapkan salam dia pun menoleh kepada kami seraya bertanya kepada para pemuda: Siapa engkau? Siapa engkau? Kemudian beliau berkata: Tidaklah diutus seorang nabi melainkan pada saat masih muda. Dan tidaklah ilmu diberikan yang lebih baik daripada ketika masa muda. [8]
8. Dari Abdul Wahhab Ats-Tsaqafi beliau berkata: Ayyub As-Sakhtiyaani rahimahullahu menemui kami seraya berkata: Wahai para pemuda, carilah nafkah hingga kalian tidak perlu untuk meminta-minta kepada manusia. [9]
9. Dari Al-Hasan Al-Bashri rahimahullahu beliau berkata: Wahai para pemuda, jauhkan diri kalian dari at-taswiif (menunda kebaikan), (jauhkan dari kata-kata) nanti aku akan berbuat, nanti aku akan lakukan. [10]
10. Dari Hafshah binti Siirin rahimahallahu beliau berkata: Wahai para pemuda, pergunakanlah masa muda kalian dengan baik. Sesungguhnya demi Allah, aku tidak melihat saat terbaik untuk beramal (kebaikan) kecuai pada waktu muda. [11]
————————————————————
[1] Dinukil dan diterjemahkan dari kitab Min Washaaya As-Salaf Li Asy-Syabaab oleh Syaikh DR.Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin Al-Abbad Al-Badr.
[2] Diriwayatkan oleh Al-Hakim dalam Al-Mustadrak no.3947.
[3] Diriwayatkan oleh Al-Khatiib dalam Al-Jaami’ li akhlaaq ar-raawi wa adaab as-saami’ no.139.
[4] Idem no.673.
[5] Diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dalam kitabnya Hilyah Al-Auliya’ 6/370.
[6] Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dalam kitab Az-Zuhd no.12.
[7] Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Ad-Dunya dalam kitab Al-‘Umur Wa Asy-Syaib no.42.
[8] Diriwayatkan oleh Abu Khaitsamah dalam kitab Al-Ilmu no.80.
[9] Kitab Al-Wara’ no.94.
[10] Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Ad-Dunya dalam kitab Qishar Al-amal no.212.
[11] Diriwayatkan oleh Al-Marwazi dalam Mukhtashar Qiyam Al-Lail hal.49.