RACUN AQIDAH DALAM KITAB BAHASA
Racun Aqidah dalam Kitab Bahasa[1]
Syaikh Sulaiman Ar-Ruhaili hafidzahullahu berkata: Tidaklah seseorang menulis sebuah kitab melainkan dia ingin menguatkan isi hatinya (aqidahnya). Bahkan di dalam buku nahwu anda mendapati ada aqidah di dalamnya. Oleh karena itulah, kelompok Mu’tazilah ketika menulis tentang nahwu dan balaghah mereka memenuhinya dengan aqidah mereka.
Kitab Al-Khashaais karangan Ibnu Jinni yang merupakan salah satu kitab induk dalam bahasa (arab) penuh dengan contoh-contoh yang menguatkan aqidah Mu’tazilah dan penuh dengan ungkapan-ungkapan yang sesuai dengan aqidah Mu’tazilah.
Maka janganlah anda mengatakan: Ini adalah kitab di bidang (bahasa) tidak ada kaitan dengan aqidah, karena aqidah selalu melekat dalam diri seseorang. Tidak ada satu pun penulis kitab kecuali dia ingin untuk menguatkan aqidahnya. Maka harus kita memahami akan hal ini.
————————————–
[1] Diterjemahakan dari telegram Fawaaid Syaikh Dr. Sulaiman Ar-Ruhaili tanggal 15 April 2018.