SANG OKNUM GAGAL PAHAM UCAPANNYA SENDIRI
Di edisi pertama sang oknum mengatakan: “Kapan lalu saya lihat ada foto dua calon dan diberi tulisan mereka berdua sedang panen pahala…saya katakan: panen pahala dari mana? panen dosa mungkin iya….NB: ingat, saya komentari posisi mereka sebagai calon…bukan sebagai pemimpin”.
Orang yang masih waras atau yang tidak mabuk, paham betul bahwa ucapan ini berkaitan dengan person/pribadi/individu sang calon yang dikatakan oleh oknum tersebut panen dosa. Dan dia sendiri dengan tegas mengatakan: “NB: ingat, saya komentari posisi mereka sebagai calon…”
Loh pada edisi kedua dia mengatakan: “…Yang pertama berbicara ttg kejelekan pribadi pemimpin di depan umum (dan ini hukumnya terlarang), dan yang kedua membicarakan sistem dalam memilih pemimpin (boleh bahkan wajib untuk menjelaskan ke ummat…) yang diinginkan yang kedua…”.
Yang panen dosa itu sistemnya atau orangnya? Apa arti dari ucapan anda: “saya komentari posisi mereka sebagai calon”?Apakah anda gagal paham dengan ucapan anda sendiri? Ataukah anda sedang mabuk hingga tidak paham apa yang anda ucapkan?
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَقْرَبُوا الصَّلَاةَ وَأَنتُمْ سُكَارَىٰ حَتَّىٰ تَعْلَمُوا مَا تَقُولُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mendekati shalat sedangkan kalian dalam keadaan mabuk hingga kalian paham apa yang kalian ucapkan (QS. An-Nisa’ : 43)
Apalagi jika ditambahkan lagi dengan ucapannya di edisi sebelumnya yang lebih terang dari matahari di siang bolong kecuali bagi yang buta, dia mengatakan: “Jangan pula berdoa: “ya Allah jadikanlah jokowi presiden kami”.
Apakah ini berbicara tentang pribadi atau sistem?
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَقْرَبُوا الصَّلَاةَ وَأَنتُمْ سُكَارَىٰ حَتَّىٰ تَعْلَمُوا مَا تَقُولُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mendekati shalat sedangkan kalian dalam keadaan mabuk hingga kalian paham apa yang kalian ucapkan (QS. An-Nisa’ : 43)
Apalagi jika ditambahkan lagi dengan ucapannya di edisi sebelumnya yang lebih terang dari matahari di siang bolong kecuali bagi yang buta, dia mengatakan: “Jangan pula berdoa: “ya Allah jadikanlah jokowi presiden kami”.
Apakah ini berbicara tentang pribadi atau sistem?