KARAKTERISTIK AHLUL AHWA’
Syaikh Dr. Nashir bin Abdul Karim Al-Aql Hafidzahullahu berkata:
“Diantara karakteristik Ahlul Ahwa’ (pengekor hawa nafsu), ahlul bid’ah dan Iftiraq (perpecahan) adalah kontradiksi, plin-plan, bingung, ragu dan mencla-mencle. Mencla-mencle adalah cepatnya berubah dari satu pendapat kepada pendapat yang berbeda (tanpa haq), dari satu sikap kepada sikap yang lain (sesuai hawa nafsunya), tidak konsisten dalam satu ketetapan. Termasuk mencla-mencle adalah membeo kepada setiap situasi dan kondisi yang sesuai (hawa nafsunya alias bunglon) meskipun menyelisihi kebenaran dan mengikuti arus segerombolan orang yang cocok (dengan hawa nafsunya). Dan ini merupakan salah satu bentuk kemunafikan.”*
Beberapa hari yang lalu sang oknum (pelanggan mencla-mencle) nge-share tulisan berbahasa arab dan dia beri judul “Renungan dan nasehat bagi para dai” yang intinya kita sekarang tidak selayaknya membantah kelompok-kelompok sempalan Islam karena ada musuh yang lebih ganas yaitu kelompok sekuler cs.
Setelah kita bawakan ucapan para ulama (Semisal Syaikh Bakar Abu Zaid -salah satu ulama besar di Arab Saudi yang se-zaman dengan Syaikh Abdul Aziz Bin Baz dan Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahumullahu) beserta dalil-dalilnya dari Al-Quran, As-Sunnah dan juga ucapan para salafush shalih yang membantah ucapan diatas, sang oknum pun berkata: “Manhaj salafi membantah ahlul bid’ah, khawarij, Murji’ah, Syiah, liberal, sekuler dan komunis..dst. Semuanya…bukan sebagian saja”.
- Apakah sang oknum paham apa yang dia share atau dia tulis?! Atau nge-share dalam keadaan mabuk?!
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَقْرَبُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَأَنتُمْ سُكَٰرَىٰ حَتَّىٰ تَعْلَمُوا۟ مَا تَقُولُونَ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan. (QS. An-Nisa’: 43)
- Sudahkah dia merenungkannya?! Atau dia renungkan tanpa dia pikirkan?! Atau memang seperti kata orang Arab (ما فيه مخ).
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِۦ عِلْمٌ ۚ إِنَّ ٱلسَّمْعَ وَٱلْبَصَرَ وَٱلْفُؤَادَ كُلُّ أُو۟لَٰٓئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔولًا
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. (QS. Al-Isra’: 36)
- Ataukah dia nge-share apa yang tidak dia yakini?!
يَقُولُونَ بِأَفْوَٰهِهِم مَّا لَيْسَ فِى قُلُوبِهِمْ
Mereka (orang-orang munafik) mengatakan apa yang tidak diyakini oleh hati mereka. (QS. Ali-Imran: 167)
- Apakah memang sang oknum sudah hobi menebar syubhat?!
فَأَمَّا ٱلَّذِينَ فِى قُلُوبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُونَ مَا تَشَٰبَهَ مِنْهُ ٱبْتِغَآءَ ٱلْفِتْنَةِ وَٱبْتِغَآءَ تَأْوِيلِهِ
Adapun orang-orang yang dalam hatinya ada penyimpangan maka dia mengikuti yang mutasyabihat untuk menimbulkan fitnah dan untuk dicari-cari takwilnya (yang sesuai hawa nafsunya). (QS. Ali-Imran: 7)
- Mengapa sang oknum selalu plin-plan dan mencla-mencle?! Apakah sudah menjadi wataknya atau manhajnya?!
مُّذَبْذَبِينَ بَيْنَ ذَٰلِكَ لَآ إِلَىٰ هَٰٓؤُلَآءِ وَلَآ إِلَىٰ هَٰٓؤُلَآءِ ۚ وَمَن يُضْلِلِ ٱللَّهُ فَلَن تَجِدَ لَهُۥ سَبِيلًا
Mereka dalam keadaan ragu-ragu antara yang demikian: tidak masuk kepada golongan ini dan tidak (pula) kepada golongan itu, maka kamu sekali-kali tidak akan mendapat jalan (untuk memberi petunjuk) baginya. (QS. An Nisa’: 143)
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ ثَبِّتْ قُلُوْبَنَا عَلَى دِيْنِكَ
Wahai Dzat Yang Membolak-balikkan hati, tetapkanlah hati kami diatas agamamu.
الثَّبَات يَا طُلَّابَ الْعِلْمِ
Konsistenlah wahai penuntut ilmu.
[*] Diraasaat Fi Al-Ahwa’ Wa Al-Firaq Wa Al-Bida’ Wa Mauqif As-Salaf Minha 1/468 oleh Syaikh Dr. Nashir bin Abdul Karim Al-Aql.