SYUBHAT “BANTAHAN/TAHDZIRAN MENYEBABKAN HATI MENJADI KERAS”?! *
Ini merupakan syubhat yang muncul karena kejahilan tentang hukum membantah orang yang menyimpang (dari aqidah dan manhaj salaf). Sesungguhnya barangsiapa yang mengetahui bahwa membantah orang yang menyimpang itu hukumnya fardhu kifayah maka dia tahu itu adalah ibadah. Dan iman akan bertambah dengan ketaatan. Membantah orang yang menyimpang jika dengan cara yang syar’i, maka itu merupakan sebab keistiqamahan, bertambahnya keimanan serta kebaikan hati.
Asy-Syaikh Al-‘Allamah Shalih bin Fauzan hafizhahullahu pernah ditanya tentang syubhat ini, maka beliau menjawab: “Bahkan sebaliknya, meninggalkan bantahan itulah yang bisa menjadikan hati keras (sehingga tidak mau menerima kebenaran yang disampaikan)”.
*Makalah Adh-Dhawabith Asy-Syar’iyyah Li Al-Ahkam Allatii La Yasa’u Ad-Da’iyyah Jahlaha hal. 26 (syubhat keempat) oleh Syaikh Hamad bin Abdul Aziz Al-‘Atiiq hafizhahullahu.