AQIDAH SYAIKHUL ISLAM MUHAMMAD BIN ABDUL WAHAB RAHIMAHULLAHU (EDISI TERAKHIR)*
Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullahu berkata:
- Aku mengikrarkan adanya karomah para wali-wali Allah (yaitu yang bertauhid dan diatas Sunnah Rasulullah ﷺ bukan tukang syirik atau bid’ah atau maksiat) dan adanya penyingkapan-penyingkapan bagi mereka. Akan tetapi mereka tidak berhak untuk mendapatkan sedikit pun dari hak Allah (disembah selain Allah). Dan tidak boleh diminta dari mereka apa yang tidak bisa melakukannya kecuali Allah (seperti pengetahuan tentang hal ghaib, kesembuhan, keselamatan, rizki dll)
- Aku tidak memvonis seorangpun dari kaum muslimin dengan surga dan neraka kecuali yang telah divonis oleh Rasulullah ﷺ. Akan tetapi aku hanya bisa berharap (surga) bagi orang yang baik dan khawatir terhadap orang yang jelek.
- Aku tidak mengkafirkan seorangpun dari kaum muslimin hanya karena perbuatan dosanya dan aku tidak mengeluarkannya dari lingkaran Islam [1].
- Aku berpendapat (wajibnya) berjihad bersama pemimpin kaum muslimin yang baik maupun yang fajir. Dan shalat berjamaah di belakang mereka itu boleh/sah. Dan (syariat) jihad itu berlaku sejak Allah mengutus Muhammad ﷺ hingga akhir umat ini memerangi Dajjal dan tidak bisa dibatalkan oleh kezhaliman pemimpin yang zhalim maupun keadilan pemimpin yang adil.
Dan aku berpendapat wajibnya mendengar dan taat kepada pemimpin kaum muslimin yang baik maupun yang fajir selama perintahnya tidak bermaksiat kepada Allah. Demikian pula wajib taat dan haram memberontak kepada penguasa/Khalifah yang menguasai kekhalifahan dalam keadaan manusia telah sepakat atasnya serta ridha kepadanya dan juga (wajib taat) kepada pemimpin yang berhasil mengkudeta dengan senjata hingga menjadi Khalifah [2]. - Aku berpendapat (disyariatkan) hajr/boikot terhadap ahlul bid’ah dan menjauh dari mereka hingga mereka bertaubat. Dan aku menghukumi mereka sesuai zhahirnya dan aku serahkan batin mereka kepada Allah. Dan aku meyakini bahwa setiap hal baru dalam urusan agama adalah bid’ah.
- Aku meyakini bahwa iman adalah ucapan lisan, amalan anggota badan, dan keyakinan dalam hati, bisa bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan. Iman memiliki 70 lebih cabang, yang paling tinggi adalah ucapan syahadat لا إله إلا الله dan yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan. Dan aku berpendapat wajibnya amar ma’ruf nahi mungkar sesuai dengan yang diwajibkan oleh syariat Nabi Muhammad ﷺ yang suci.
Inilah ringkasan aqidah yang aku tulis di tengah kesibukanku agar kalian mengetahui aqidahku [3]. Dan Allah Maha Menyaksikan atas apa yang aku ucapkan.
(Diterjemahkan dari kitab Ad-Durar As-Saniyah Fi Al-Ajwibah An-Najdiyah 1/32-33 yang disusun oleh Syaikh Abdurrahman bin Muhammad bin Qasim An-Najdi rahimahullahu cetakan keenam tahun 1417 H/1996 M.)
Link PDF:
[*] Pembahasan Aqidah Syaikhul Islam Muhammad Bin Abdul Wahab rahimahullah (dengan Syarah yang ditulis oleh Syaikh Zaid Al-Madkhali rahimahullah) ini sedang dibahas/dikaji oleh Penulis pada siaran langsung setiap Hari Sabtu Pekan 1 dan 2, pukul 13.00 WIB di Rodja TV.
[1] Sungguh dusta mereka yang menuduh beliau atau dakwah beliau diatas manhaj takfir ala khawarij.
[2] Meskipun pemimpin muslim terpilih lewat jalur yang tidak syar’i tetap ditaati dalam hal yang tidak bermaksiat kepada Allah. Poin ini juga merupakan jurang pemisah antara dakwah beliau dengan dakwah Khawarij Teroris. Maka sungguh dusta mereka yang menuduh dakwah beliau mengajarkan terorisme.
[3] Apakah aqidah beliau ini menyelisihi aqidah ulama salaf?! Sungguh aqidah beliau ini tidak lain kecuali hanya meneruskan tongkat estafet aqidah para ulama salaf.