CERITA DIBALIK KUDETA
Syaikh Sulaiman Ar-Ruhaili hafizhahullahu berkata:
– Sesungguhnya lengsernya (dikudetanya) pemimpin -sejelek apapun keadaannya selama dia masih muslim- itu lebih buruk (daripada kezhalimannya). Hal ini dikarenakan adanya pemimpin bagaimana pun jelek/zhalimnya itu lebih ringan dibandingkan kerusakan dari ketiadaannya. Jika manusia tanpa pemimpin, maka akan dikuasai oleh kezhaliman.
– Suatu ketika aku berada di suatu negeri dan aku berada di dalam bandara menuju kepulangan ke Arab Saudi. Tiba-tiba terjadi kudeta di negeri tersebut, maka pesawat pun tidak kunjung datang dan lampu-lampu penerangan dimatikan. Lalu datang para tentara memerintahkan kami untuk keluar (dari bandara) dan ingin membunuh kami.
Maka kami pun menghubungi salah satu ikhwah disana dan dia berkata: ‘Jangan keluar dahulu hingga kami datang menjemput antum.’ Dia pun datang bersama rombongan dan membawa kami keluar dari bandara. Demi Allah, hanya sekitar 3 jam saja negeri itu berhasil dirampas. Mereka akhirnya membawa kami ke sebuah desa yang sangat miskin sekali di sebuah rumah yang sangat rapuh. Mereka berkata: ‘Desa ini yang aman untuk kalian tinggali karena termasuk desa (terpencil). Dan sekarang semua daerah telah dikuasai para pemberontak’.”
(Syarah Fadhlu Al-Islam Hal. 350)
(Diterjemahkan dari telegram Fawaid Syaikh Sulaiman Ar-Ruhaili hafizhahullahu tanggal 10 Maret 2021)