WASIAT UNTUK PENUNTUT ILMU MENJELANG RAMADHAN
Syaikh Abdul Aziz As-Sadhan hafizhahullahu berkata:
Wasiat kesembilan belas (bagi penuntut ilmu) yaitu berusaha untuk membaca (kitab-kitab ulama ahlussunnah) dalam setiap kondisi yang terjadi* atau masalah kontemporer atau ketika mau kedatangan suatu musim (akhirat): Apabila kita akan kedatangan bulan suci Ramadhan dan kita ingin untuk mengetahui dan menguatkan ilmu kita tentang hukum-hukum puasa dalam benak kita, maka harus kita meluangkan waktu sebelum kedatangannya entah seminggu atau dua minggu atau sebulan sebelumnya sesuai kemampuan untuk membaca tentang masalah puasa, dan mendatangi kajian-kajian/majelis ilmu (ahlussunnah) tentang puasa, membaca fatwa-fatwa (ulama ahlussunnah) tentang puasa, serta mendengar kaset ceramah tentang puasa dan lain-lain…Dengan cara inilah anda telah mengumpulkan banyak kebaikan dalam waktu yang singkat. Silahkan mencoba maka anda akan tahu hasilnya !!!
وَمَنْ لَمْ يُجَرِّبْ لَيْسَ يَعْرِفُ قَدْرَهُ
فَجَرِّبْ تَجِد تَصْدِيْقَ مَا قَدْ ذَكَرْنَاهُ
Barangsiapa yang tidak pernah mencoba, maka dia tidak akan tahu kadarnya
Maka cobalah, engkau akan mendapati kebenaran apa yang kami sampaikan
(Ma’alim Fi Thariqi Thalabi Al-Ilmi hal. 258 oleh Syaikh Abdul Aziz As Sadhan hafizhahullahu cetakan ketiga Daar Al-Ashimah tahun 1420 H/1999 M)
[*] Agar kita tidak asbun (asal bunyi), askom (asal komentar) dan aspos (asal posting),
karena Allah berfirman:
وَلَا تَقۡفُ مَا لَیۡسَ لَكَ بِهِۦ عِلۡمٌۚ إِنَّ ٱلسَّمۡعَ وَٱلۡبَصَرَ وَٱلۡفُؤَادَ كُلُّ أُو۟لَـٰۤىِٕكَ كَانَ عَنۡهُ مَسۡـُٔولࣰا
“Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu memiliki ilmu tentangnya. Karena pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya.”
(QS. Al-Isra’: 36)