MAU PUASA 9 HARI DI 10 AWAL BULAN DZULHIJJAH?
Syaikh Ali bin Hasan Al-Halabi Al-Atsari rahimahullahu berkata:
- Tidak diragukan lagi bahwa puasa termasuk semulia-mulia amal shalih dan yang paling dicintai oleh Allah di 10 awal bulan Dzulhijjah dan dianjurkan untuk dilaksanakan. Namun apakah dilakukan (9 hari berturut-turut)? Ini pembahasan kita sekarang.
- Dan yang aku condong kepadanya adalah untuk dilaksanakan sebagiannya dan ditinggalkan sebagian yang lain (tidak puasa 9 hari berturut- turut).
- Adapun dalil yang menguatkan pendapat diatas adalah hadits dari Ummul Mukminin ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha tentang penafian beliau bahwa Nabi ﷺ puasa 10 hari (maksudnya 9 hari berturut turut).
- Guru kami Samahatusy Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullahu berkata: “Tidak mungkin Nabi ﷺ puasa 9 hari berturut-turut namun tidak diketahui oleh ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha. Dikarenakan Nabi ﷺ selalu bersama ‘Aisyah selama 2 hari 2 malam dari 9 hari tersebut. Hal ini karena Saudah memberikan (jadwal) harinya untuk ‘Aisyah dan itupun disetujui oleh Nabi ﷺ. Maka ‘Aisyah mendapatkan dua hari dua malam dari sembilan hari tersebut.”
Menjamakkan antara nash-nash yang ada seperti di atas itu lebih utama dibandingkan mengambil sebagiannya dan meninggalkan sebagian yang lain. - Dan kami tidak lupa untuk mengingatkan saudara-saudara kaum muslimin sekalian di hari-hari yang diberkah ini tentang keutamaan dzikir kepada Allah, membaca Al-Quran, bertasbih (mengucapkan subhanallah), bertahlil (mengucapkan la Ilaha Illallahu), bertakbir (mengucapkan Allahu Akbar), bershalawat (dengan shalawat yang Sunnah), dan lain sebagainya dari amal shalih (yang diajarkan oleh Nabi ﷺ) yang banyak sekali, Alhamdulillah.
(Diterjemahkan dari Telegram Channel Syaikh Ali bin Hasan Al-Halabi pada tanggal 10 Juli 2021)