SUMBER KEBID’AHAN DAN KEKAFIRAN
Imam Al-Barbahari rahimahullahu berkata: – Ketahuilah -semoga Allah merahmatimu- seandainya manusia berhenti di garis batas perkara-perkara yang baru (dalam urusan agama) dan tidak mengerjakannya serta tidak melahirkan ucapan yang tidak pernah ada ajarannya dari Rasulullah ﷺ dan para sahabat beliau -radhiyallahu ‘anhum-, maka tidak akan ada kebid’ahan.
- Dan ketahuilah -semoga Allah merahmatimu- bahwa tidaklah antara hamba dan berubah statusnya dari mukmin menjadi kafir melainkan dengan dia mengingkari sesuatu yang telah Allah turunkan atau dia menambah atau mengurangi ayat-ayat Al-Quran atau mengingkari ayat-ayat Al-Quran atau mengingkari ajaran Rasulullah ﷺ.
(Syarhu As-Sunnah hal. 99 poin 111 & 112 oleh Imam Al-Barbahari rahimahullahu)
Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan hafizhahullahu berkata ketika mensyarah ucapan Imam Al-Barbahari rahimahullahu di atas (poin 112): Pembatal- pembatal keislaman itu banyak, namun sumbernya ada empat: Ucapan, perbuatan, keyakinan dan keraguan.
- Ucapan: Seperti mengucapkan ucapan yang ada unsur melecehkan agama Islam, atau Al-Quran (seperti menyamakan nasikh manshukh di Al-Quran dengan mencla-mencle) atau melecehkan As-Sunnah.
وَلَىِٕن سَأَلۡتَهُمۡ لَیَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ وَنَلۡعَبُۚ قُلۡ أَبِٱللَّهِ وَءَایَـٰتِهِۦ وَرَسُولِهِۦ كُنتُمۡ تَسۡتَهۡزِءُونَ
“Dan jika kamu tanyakan kepada mereka, niscaya mereka akan menjawab, “Sesungguhnya kami hanya bersenda-gurau dan bermain-main saja.” Katakanlah, “Mengapa kepada Allah dan ayat-ayat-Nya serta Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?”” (QS. At-Taubah: 65)
- Perbuatan: Seperti menyembelih, bernadzar, atau sujud kepada selain Allah atau kepada kuburan keramat.
- Keyakinan: Seperti meyakini kebenaran ajaran kekafiran baik ajaran Yahudi maupun Nashara, dll.
- Keraguan: Seperti meragukan kebenaran Al-Quran.
(Diringkas dari Syarah Syarhu As-Sunnah hal. 290-291 oleh Syaikh Shalih Al-Fauzan hafizhahullahu).