GAGAL PAHAM TENTANG HIZBIYAH
▶️ Ahlussunnah wal jamaah ketika menetapkan apa yang ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya dari nama-nama dan sifat-sifat-Nya, dituduh sebagai musyabbihah oleh ahlul bid’ah. Sekedar menetapkan sifat-sifat Allah dianggap dan dipahami sebagai bentuk tasybih (menyerupakan sifat Allah dengan sifat makhluk). Itulah kegagalan paham ahlul bid’ah, padahal sekedar menetapkan sifat-sifat Allah tidak berarti menyamakan dengan makhluk.
▶️ Nu’aim bin Hammad (gurunya Imam Bukhari) rahimahumallahu berkata: “Tidaklah (menetapkan) apa yang ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya dari sifat-sifat-Nya itu dikatakan tasybih.” (Syarah Al-Aqidah Ath-Thahawiyah 1/85 oleh Imam Ibnu Abi Al-Izzi Al-Hanafi rahimahullahu)
▶️ Ishaq bin Rahawaih (gurunya Imam Bukhari) rahimahumallahu berkata: “Sesungguhnya tasybih itu kalau mengatakan tangan (Allah) seperti tangan (makhluk) atau pendengaran (Allah) sama dengan pendengaran (makhluk). Kalau mengatakan pendengaran (Allah) sama dengan pendengaran (makhluk), maka ini yang dinamakan tasybih. Adapun sekedar mengatakan (menetapkan) sebagaimana yang Allah katakan dari sifat tangan, pendengaran dan pengelihatan dan tidak membagaimanakan sifat-sifat tersebut serta tidak mengatakan pendengaran (Allah) sama dengan pendengaran (makhluk), maka itu bukan tasybih. Bahkan itu sesuai dengan apa yang telah Allah firmankan:
لَیۡسَ كَمِثۡلِهِۦ شَیۡءࣱۖ وَهُوَ ٱلسَّمِیعُ ٱلۡبَصِیرُ
(QS. Asy-Syura: 11)”
(Lihat keterangan hadits no. 662 dari Sunan At-Tirmidzi)
▶️ Fenomena gagal paham ini juga menjangkiti sebagian oknum -عليه ما يستحق من الله- yang menuduh ustadz yang tidak dia sukai atau (orang) yang mengikuti kajian ustadz tersebut dengan hizbiyah.
- Apakah hizbiyah itu kalau mengaji di majelis ustadz yang tidak sesuai dengan hawa nafsunya atau yang tidak mau sami’na wa atha’na kepadanya?!
- Apakah hizbiyah itu kalau ngaji di majelis ustadz yang belum mendapat restu dari ‘Sang Paduka’?!
- Apakah dikatakan hizbiyah karena membongkar kedok kebid’ahan atau kesesatan orang dalamnya?!
- Bukankah justru sebaliknya yang membela golongannya meskipun sesat aqidahnya itulah yang dinamakan hizbiyah?!
▶️ Syaikh Dr. Abdussalam bin Barjas rahimahullahu berkata: “Sesungguhnya ini adalah prinsip yang berbahaya, yaitu prinsip yang dipraktikkan oleh kelompok Ikhwanul Muslimin, yaitu murka dan marah jika Ahlussunnah wal jamaah membongkar kedok kebid’ahan tokoh-tokoh mereka, agar manusia menjauhinya. Aku katakan: Ini adalah prinsip yang tertolak dan menyelisihi manhaj salaf rahimahumullahu. Dan orang yang mempraktikkan prinsip ini adalah salah satu dari dua golongan:
- Yang berlumuran dengan dosa-dosa hizbiyah.
- Yang terjangkiti penyakit kejiwaan (kalah/kena mental)….dia tahu kalau mereka salah tapi dia diam tidak mau menjelaskan kesalahan mereka karena takut gangguan mereka atau yang semisal dengannya.”
(Ahlul Ahwa’ Wa Al-Bida’ hal. 36 & 41 oleh Syaikh Dr. Abdussalam bin Barjas rahimahullahu)
Masih gagal paham juga?!
عَلَيَّ نَحْتُ الْقَوَافِي مِنْ أَمَاكِنِهَا
وَمَا عَلَيَّ إِذَا لَمْ تَفْهَمْ الْبَقَرُ