NAHI MUNKAR KETIKA “JIHAD”
▶️ Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu rahimahullahu berkata tentang Minhaj Al-Firqah An-Najiyah:
- Al-Firqah An-Najiyah selalu berpegang teguh dengan Minhaj Rasul ﷺ dan para sahabat beliau.
- Al-Firqah An-Najiyah kembali kepada Al-Quran dan As-Sunnah ketika berselisih, dalam rangka mengamalkan firman Allah, فَإِن تَنَـٰزَعۡتُمۡ فِی شَیۡءࣲ فَرُدُّوهُ إِلَى ٱللَّهِ وَٱلرَّسُولِ إِن كُنتُمۡ تُؤۡمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلۡیَوۡمِ ٱلۡـَٔاخِرِۚ ذَ ٰلِكَ خَیۡرࣱ وَأَحۡسَنُ تَأۡوِیلًا
“Jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Quran) dan Rasul (As-Sunnah) jika kamu beriman kepada Allah dan hari akhir. Yang demikian itu, lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (QS. An-Nisa’: 59).
- Al-Firqah An-Najiyah tidak mendahulukan ucapan siapapun di atas firman Allah dan sabda Rasul-Nya, dalam rangka mengamalkan firman Allah,
یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ لَا تُقَدِّمُوا۟ بَیۡنَ یَدَیِ ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ سَمِیعٌ عَلِیمࣱ
“Wahai orang-orang yang beriman, Janganlah kamu mendahului Allah dan rasul-Nya, dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (QS. Al-Hujurat: 1).
- Al-Firqah An-Najiyah melaksanakan Amar Ma’ruf Nahi Munkar dan mereka mengingkari kelompok-kelompok ahlil bid’ah dan golongan-golongan yang menghancurkan (aqidah kaum muslimin) yang memecah belah umat dan berbuat bid’ah dalam agama serta jauh dari Sunnah Rasul dan para sahabat beliau.
(Diringkas dari Minhaj Al-Firqah An-Najiyah hal. 8-11 oleh Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu rahimahullahu)
▶️ Al-Firqah An-Najiyah, Ahlussunnah Wal Jamaah, Ath-Thaifah Al-Manshurah, As-Salafiyyin dalam segala keadaan selalu mengikuti As-Sunnah kemana As-Sunnah itu berputar (bukan dalil baperan). Imam Al-Auza’i rahimahullahu berkata:
نَدُوْرُ مَعَ السُّنَّةِ حَيْثُ دَارَتْ
“Kita berputar bersama As-Sunnah kemana As-Sunnah berputar”.
(Syarhu Ushul I’tiqad Ahlissunnah 1/71 oleh Imam Al-Lalikai rahimahullahu)
▶️ Adapun dalil dari Sunnah Nabi ﷺ dan sahabat, tentang Nahi Munkar (membantah/mengkritik/menasihati) di kala “jihad” adalah sebagai berikut:
- Rasulullah ﷺ ketika perang Hunain pernah mengingkari sebagian sahabat (yang baru masuk Islam) ketika mereka minta kepada beliau ﷺ agar dibuatkan pohon keramat. Mereka berkata:
اجْعَلْ لَنَا ذَاتَ أَنْوَاطٍ كَمَا لَهُمْ ذَاتُ أَنْوَاطٍ
“Buatkan untuk kami pohon keramat sebagaimana mereka (kaum musyrikin) memiliki pohon keramat, maka Rasulullah ﷺ bersabda:
اللَّهُ أَكْبَرُ، إِنَّهَا السُّنَنُ قُلْتُمْ كَمَا قَالَتْ بَنُو إِسْرَائِيْلَ لِمُوْسَى: اجْعَلْ لَنَا إِلَهًا كَمَا لَهُمْ آلِهَةٌ
Allah Maha Besar, sesungguhnya ucapan (kalian) ini sama dengan ucapan Bani Israil kepada Musa: Jadikan untuk kami sesembahan sebagaimana mereka memiliki sesembahan.” (HR. Tirmidzi).
- Rasulullah ﷺ ketika berperang melawan kaum musyrikin pernah menyanggah/membantah pujian sahabat terhadap seseorang yang sangat berani di medan perang dengan sabda beliau:
هُوَ فِي النَّارِ
“Dia di neraka” (HR. Bukhari).
- Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘anhuma di kala perang pernah mengingkari perbuatan Khalid bin Walid yang membunuh orang-orang yang masuk Islam karena salah memahami ucapan mereka “shaba’na”. Bahkan Rasulullah ﷺ setelah kejadian tersebut bersabda:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَبْرَأُ إِلَيْكَ مِمَّا صَنَعَ خَالِدٌ
“Ya Allah, aku berlepas diri kepada-Mu dari apa yang dilakukan oleh Khalid” (HR. Bukhari).
Silahkan pilih, ikut Dalil Sunnah Nabi atau akal-akalan manusia atau dalil “baperan” atau ucapan Fulan meskipun dari kalangan ulama?!
Tapi ingat ancaman Allah,
وَمَن یُشَاقِقِ ٱلرَّسُولَ مِنۢ بَعۡدِ مَا تَبَیَّنَ لَهُ ٱلۡهُدَىٰ وَیَتَّبِعۡ غَیۡرَ سَبِیلِ ٱلۡمُؤۡمِنِینَ نُوَلِّهِۦ مَا تَوَلَّىٰ وَنُصۡلِهِۦ جَهَنَّمَۖ وَسَاۤءَتۡ مَصِیرًا
“Dan barangsiapa menentang Rasul (Muhammad) setelah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti selain jalan orang-orang yang beriman, Kami biarkan dia dalam kesesatan yang telah dilakukannya itu dan akan Kami masukkan dia ke dalam neraka Jahannam, dan itu seburuk-buruk tempat kembali.” (QS. An-Nisa’: 115)
فَلۡیَحۡذَرِ ٱلَّذِینَ یُخَالِفُونَ عَنۡ أَمۡرِهِۦۤ أَن تُصِیبَهُمۡ فِتۡنَةٌ أَوۡ یُصِیبَهُمۡ عَذَابٌ أَلِیمٌ
“Maka hendaklah orang-orang yang menyelisihi perintah Rasul-Nya untuk takut akan mendapat cobaan atau ditimpa azab yang pedih.” (QS. An-Nur: 63).
▶️ Adapun Ucapan Syaikh Hamad bin Utsman syafahullahu dan Syaikh Faishal Qazar Al-Jasim hadahullahu yang dibawakan oleh oknum “#Aneh_Bin_Ajaib”, maka simak bantahannya di bawah ini:
- Ucapan Syaikh Hamad bin Utsman telah dibantah sendiri oleh muridnya yang bernama Syaikh Abdurrazzaq Muhammad Utsman dengan ucapan beliau:
- Inilah ucapan Syaikh/guru kami Hamad bin Utsman hafizhahullahu tentang jihadnya Ikhwanul Muslimin dan Hamas sebelum beliau sakit dan sebelum terkena provokasi: (di antara ucapan beliau) Negara Iran yang bergotong royong dengan Hamas tidaklah membantu Palestina, kecuali untuk menguasainya di masa yang akan datang dan akan menyebarkan aqidah mereka (yang sesat bin kufur). Bagaimana kita lupa bahwa Palestina yang dimasukkan ke dalam Islam oleh Umar bin Khattab yang beliau dikafirkan oleh Iran?!…
(Sumber: https://twitter.com/abdulrazzaq_121/status/1713089480289083591?t=umL9abZ0k41UxVoZav2uCw&s=19) - Dulu Syaikh/guru kami Hamad bin Utsman hafizhahullahu di dalam kitabnya “Al-Jihad” menukil ucapan para ulama semisal Syaikh Al-Utsaimin rahimahullahu dan Syaikh Shalih Al-Fauzan hafizhahullahu tentang permusuhan atas kaum muslimin dan menjerumuskan diri dalam kebinasaan ketika dalam keadaan lemah dan tidak memiliki kemampuan, yang dinamakan secara dusta oleh kelompok Ikhwanul Muslimin dengan istilah ‘Jihad’.
(Sumber: https://twitter.com/abdulrazzaq_121/status/1713098277552353434?t=Y3urNWKkRqGIKJorsUN_lw&s=19)
???? Syaikh Abdul Aziz Ar-Rayyis Hafizhahullahu berkata ketika mengomentari statement Syaikh Hamad bin Utsman di atas (via chat WA pribadi) :
أمَّا كَلاَمُ الشَّيْخ حَمْد الْعُثْمَان-شَفَاهُ اللَّهُ- فَهُوَ عَجِيْبٌ، وعَن الْعِلْمِ غَرِيْبٌ، وهَذَا تَعْلِيْقُ أَحَدِ طُلاَّبِهِ عَلَيْهِ
“Adapun ucapan Syaikh Hamad Al-Utsman syafahullahu -semoga Allah menyembuhkan beliau-, maka ini aneh dan terasing dari ilmu. Dan yang disebut di atas adalah komentar salah satu dari murid beliau.”
- Ucapan Syaikh Faishal Qazar juga telah dibantah oleh Syaikh Hamad Al-Atiq hafizhahullahu dalam tulisan singkat yang berjudul “Bantahan Terhadap ‘Ijma’ Harakah Yang Membela Peperangan Tanpa Akal Sehat'”,
Bantahan atas ucapannya dari beberapa sisi: - Ini adalah Ijma’ haraki bukan ilmiah, ngawur tanpa penelitian. Inilah yang dikatakan oleh Imam Ahmad rahimahullahu: “Barangsiapa yang mengklaim Ijma’ (tanpa bukti/penelitian), maka dia dusta.”
Apa yang dibangun di atas kebatilan, maka itu batil. - Hukum asal adalah disyariatkan nahi munkar. Adapun kemaslahatan yang berdasarkan perasaan (baper) yang diklaim untuk meninggalkan nahi munkar, maka itu adalah bentuk halusinasi atau perasaan haraki yang diselisihi oleh para ulama yang kokoh keilmuannya.
- Di antara kelaziman yang batil dari ucapannya adalah dia telah menyalahkan Rasulullah ﷺ yang pernah mengingkari para sahabat beliau ketika jihad di jalan Allah, seperti dalam kisah Dzati Anwath yang diriwayatkan dalam kitab Sunan.
- Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullahu pernah mengingkari penduduk Syam ketika awal kali berperang dengan tentara Tartar dikarenakan banyaknya penyimpangan mereka terhadap syariat dan beliau menyifati perang mereka dengan perang yang tidak syar’i. Dan beliau tidak menunda pengingkaran tersebut dengan dalih karena masih perang. Lihat kitab beliau Ar-Raddu ‘Alal Bakri hal. 412. Demikian pula yang dilakukan oleh ulama kita di zaman ini terhadap perang yang tidak syar’i.
Wahai saudaraku muslim, berhati-hatilah dari pernyataan-pernyataan yang batil yang ditebarkan oleh orang-orang Harakah dan yang ngawur dengan kedok keprihatinan terhadap kaum muslimin dan jiwa mereka.”
(Sumber: https://shorturl.at/pyBW0 dan https://www.islamancient.com/ar/?p=34484)
???? Syaikh Abdul Aziz Ar-Rayyis hafizhahullahu ketika mengomentari bantahan Syaikh Hamad Al-Atiq terhadap Syaikh Faishal Qazar berkata:
Ini adalah bantahan yang tepat atas Faishal Qazar hadahullahu. Dia itu sangat ngawur dalam menyebut ijma’ yang ada dengan hanya modal penelitian perasaan semata yang merupakan buah dari serangan balasan (balas dendam) terhadap sebagian Salafiyyin atau untuk membela sebagian hizbiyyin. Agama adalah amanah besar, tidak berdiri di atas balas dendam akan tetapi tegak di atas keikhlasan dan ittiba’ serta mengharap pahala di akhirat. Sadarkah Faishal Qazar dan akankah dia ruju’ dari kengawurannya?
(Sumber: via Chat WA Pribadi Syaikh Abdul Aziz Ar-Rayyis hafizhahullahu)
▶️ Adapun tentang kejadian 1982 di Syiria, maka Syaikh Faishal Qazar sendiri yang mengecamnya dalam kitabnya “Haqiqah Al-Khawarij Fi Asy-Syar’i wa ‘Ibar At-Tarikh”. Ini sebagian ucapannya: “Awal mula tragedi fitnah ini ketika sebagian kelompok jamaah Islamiyah tertipu dengan banyaknya pengikut mereka dan menyebarnya dakwah mereka. Namun mereka tidak menyibukkan diri dengan mengajarkan manusia aqidah shahihah dan menyeru mereka kepada tauhid. Mereka itu hanya menginginkan kekuasaan dengan alasan itulah jalan untuk mendirikan Daulah Islamiyah……” (Sumber: https://shorturl.at/sADQU)
Sungguh benar ucapan ulama salaf yang bernama Ibnu ‘Aun: Apabila hawa nafsu telah menguasai hati, maka orang tersebut akan menganggap baik apa yang dulunya dia anggap jelek. (Al-Ibanah Ash-Sughra hal. 45 oleh Imam Ibnu Baththah rahimahullahu)
▶️ Syaikh Faishal Qazar hadahullahu dulu pernah berkata: “Siyasah Syar’iyah (seperti fatwa jihad/perang) adalah wewenang para ulama terutama dalam penentuannya di lapangan. Dan bahaya jika ada para pemula dari penuntut ilmu yang berbicara tentang hal ini serta lebih bahaya lagi jika dia menyalahkan ulama”. (Sumber: https://shorturl.at/stEMW)
Namun kenapa beliau sekarang yang banyak bicara tentang jihad ini dan tidak menyerahkan fatwa “Jihad Di Palestina” kepada para ulama terutama kibar ulama yang masih hidup sekarang, semisal Syaikh Shalih Al-Fauzan atau Syaikh Abdul Muhsin Al-Abbad hafizhahumallahu?!
Hudzaifah bin Yaman Radhiyallahu ‘anhu berkata:
واعْلَمْ أَنَّ الضَّلاَلَةَ حَقَّ الضَّلاَلَةِ أَنْ تَعْرِفَ مَا كُنْتَ تُنْكِرُ وأَنْ تُنْكِرَ مَا كُنْتَ تَعْرِفُ وإِيَّاكَ والتَّلَوُّن فِي دِيْنِ اللَّهِ تَعَالَى فإِنَّ دِيْنَ اللَّهِ وَاحِدٌ
“Ketahuilah sesungguhnya kesesatan yang nyata adalah engkau mengganggap baik apa yang dulu engkau anggap jelek dan engkau menganggap jelek apa yang dulu engkau anggap baik. Jauhkan dirimu dari mencla-mencle dalam beragama, karena agama Allah itu satu.”
(Syarhu Ushul I’tiqad Ahlissunah Wal Jamaah 1/101)
▶️ Lihat pula bantahan Syaikh Salim Ath-Thawil hafizhahullahu kepada Syaikh Faishal Qazar tentang hal di atas. (Link: https://youtu.be/K4SpESzePVI?si=ZJLs2hSY-DtWPTuF).
❗Tambahan info: lihat pula pujian Syaikh Shalih As-Suhaimi ketika dulu Syaikh Salim Ath-Thawil membantah Syaikh Faishal Qazar dan tahdzir beliau terhadap Syaikh Faishal. Syaikh Shalih As-Suhaimi hafizhahullahu berkata: “Bantahan beliau bagus dan istimewa, dan layak dia (Syaikh Faishal Qazar) dibantah bahkan lebih dari itu. Semoga Allah memberikan balasan kebaikan kepada Syaikh Salim Thawil atas bantahannya tersebut. Yang nampak bahwa orang ini (Syaikh Faishal Qazar) telah dikuasai oleh kelompok sururiyah dan dia tidak kembali lagi kepada saudara-saudaranya Salafiyyin sebagaimana yang dulu dia dengungkan.” (Sumber: https://d.pr/a/MKnpSq)
يَا مُقَلِّبَ القُلُوْبِ ثَبِّتْ قُلُوْبَنَا عَلَى دِيْنِكَ
Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkan hati kami di atas agamamu.
اللَّهُمَّ انْصُرْ المُسْلِمِيْنَ المُسْتَضْعَفِيْنَ فِي كُلِّ مَكَانٍ وفِي فَلَسْطِيْن
Ya Allah tolonglah kaum muslimin yang lemah dimana saja dan di Palestina
اللَّهُمَّ مُنْزِلَ الكِتَابِ مُجْرِيَ السَّحَابِ هَازِمَ الأَحْزَابِ اهْزِمْ اليَهُوْدَ المُجْرِمِيْنَ الغَاصِبِيْنَ
Ya Allah Dzat yang menurunkan Al-Kitab, Dzat yang memperjalankan awan, Dzat yg menghancurkan Pasukan Ahzab…hancurkan orang-orang y4hud1 si penjahat si penjajah (kaum muslimin)
اللَّهُمَّ شَتِّتْ شَمْلَهُمْ وفَرِّقْ جَمْعَهُمْ واجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِي نُحُوْرِهِمْ
Ya Allah, cerai beraikan barisan mereka, porak porandakan kelompok mereka dan jadikan makar jahat mereka di leher mereka sendiri.