JIHAD DIFA’I OLEH SYAIKHUL ISLAM IBNU TAIMIYAH RAHIMAHULLAHU
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullahu pernah berkata (di awal-awal perang) :
Ketika musuh yang diluar syariat Islam (tentara kafir Tartar) masuk ke Damaskus (Syiria), mereka (kaum Muslimin) pergi beristighatsah (meminta pertolongan di kala sulit) kepada orang-orang yang telah mati di samping kuburan mereka. Mereka berharap agar orang-orang (wali-wali atau orang-orang shalih) yang mati tersebut bisa mengentaskan musibah mereka. Seorang penyair mereka berkata:
يَا خَائِفِيْنَ مِن التَّتَر لُوْذُوا بِقَبْرِ أَبِي عُمَر
Wahai orang yang takut kepada tentara Tartar
Berlindunglah kepada kuburan Abu Umar
Atau dia berkata :
عُوْذُوا بِقَبْرِ أَبِي عُمَر يُنْجِيْكُمْ مِن الضَّرَر
Berlindunglah kepada kuburan Abu Umar
Maka dia akan menyelamatkan kalian dari kemadharatan
Maka aku (Syaikhul Islam) katakan kepada mereka: Orang-orang yang kalian mintai (dari orang-orang yang telah mati tersebut ) seandainya mereka bersama kalian dalam perang, maka mereka akan kalah sebagaimana kaum Muslimin kalah di kala perang Uhud.
Oleh karena itulah, orang-orang yang paham agama tidak ikut berperang pada waktu itu karena:
1. Itu perang yang tidak syar’i seperti yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya.
2. Dan dikarenakan kejelekan dan kerusakannya (yang lebih banyak dari mashlahatnya).
3. Serta tidak adanya faktor/sebab kemenangan yang diharapkan….
Ketika manusia telah memperbaiki diri mereka dan benar dalam meminta pertolongan kepada Allah, maka Allah menolong mereka atas musuh-musuh mereka.
(Talkhis Kitab Al-Istighatsah 2/731-738 oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullahu)
▶️ Kalau ada oknum yang mengatakan: “Syaikhul Islam mengingkari kemungkaran yang terjadi dalam jihad melawan Tartar mongol, tapi Syaikhul Islam ikut jihad bersama mereka, dan nasihat dilakukan di intern mereka….”
Maka jawaban atas syubhat ini sebagai berikut:
1. Kapan lalu katanya nggak boleh mengkritik umat Islam yang lagi perang melawan orang-orang kafir?! Kata Syaikh Faishal Qazar (yang dinukil si oknum) : “Tidak diketahui dari ulama terkemuka mana pun, baik ulama awal maupun belakangan mengkritisi umat Islam pada saat musuh kafir memerangi dan menguasai mereka?!”
– Apa ini bentuk keplin-planan atau kemencla-menclean (seperti yang sebelum-sebelumnya)?!
– Ataukah sang oknum sudah taubat dari makalahnya yang dulu?!
إِلَّا الَّذِينَ تَابُوا وَأَصْلَحُوا وَبَيَّنُوا فَأُولَٰئِكَ أَتُوبُ عَلَيْهِمْ ۚ وَأَنَا التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
“Kecuali orang-orang yang bertaubat dan memperbaiki diri dan menjelaskan (klarifikasi), maka Aku menerima taubat mereka. Dan Aku Maha Menerima taubat lagi Maha penyayang.” (QS. Al-Baqarah: 160)
2. Syaikhul Islam dan para ulama yang paham agama tidak ikut perang di kala masih ada kemungkaran/kesyirikan di tengah kaum Muslimin seperti yang beliau katakan di atas. Dan ini pula yang dikatakan oleh Syaikh Abdul Malik Ramadhani via WA kepada penulis. Lihat pula pembahasan ucapan Syaikhul Islam di atas dalam buku beliau yang berjudul “As-Sabil Ila Al-Izzi Wa At-Tamkin hal. 10-13.
Setelah mereka bertaubat dari kesyirikan barulah beliau berjihad bersama mereka. Demikian pula dengan kisah Dzatu Anwath yang dibawakan si oknum. Para sahabat adalah orang-orang yang senantiasa bertaubat kepada Allah, apalagi Rasulullah ﷺ yang langsung mengingkari mereka. Lalu bisakah orang-orang yang berperang sekarang meninggalkan kemungkaran mereka semisal kerjasama dengan Syiah Rafidhah Ahlu Syirik bin Kufur?!
3. Apakah nasihat intern aja yang dibolehkan?! Apa mau contoh nasihat ekstern?
✅ Syaikh Hamad Al-Atiq* hafizhahullah berkata: Imam Al-Albani (Ahli Hadits negeri Syam) rahimahullahu beberapa kali mengingkari kelompok Harakah yang asal-asalan dan tanpa berpikir, baik sebelum perang, saat perang maupun setelah perang. Dan ucapan beliau sangat banyak dalam hal ini, di antaranya ucapan beliau di saat perang seperti sekarang ini, yaitu ucapan beliau tentang perlawanan oleh Hamas dan beliau dengan tegas mengatakan itu tidak benar serta membantah mereka, baik sebelum terjadi, di saat kejadian dan setelah kejadian.
Penanya berkata: (Bagaimana)tentang masalah perlawanan sekarang di Palestina?
Syaikh Al-Albani rahimahullahu berkata: Aku menyelisihi mayoritas manusia yang bersemangat untuk melakukan perlawanan (fisik/perang) …Aku tidak melihat dari perlawanan ini melainkan kehancuran…
(Jami’ Turats Al-Allamah Al-Albani Fi Al-Manhaj Wa Al-Ahdats Al-Kubra 10/326 dan lihat pula tulisan “Nasihat Ulama Tentang Jihad Palestina Edisi 1)
——————-
[*] Sumber: https://www.islamancient.com/ar/?p=34484