PELAJARAN BERHARGA DARI TRAGEDI GAZA (Edisi 1)
Oleh: Syaikh Ali bin Hasan Al-Halabi Al-Atsari rahimahullahu
▶️ Allah berfirman:
قُلْ هُوَ مِن عِنْدِ أَنْفُسِكُمْ
“Katakan: Musibah ini dari diri kalian sendiri.” (QS. Ali Imran: 165)
✅ Imam Ibnu Al-Qayyim rahimahullahu berkata: Allah mengabarkan bahwa penindasan musuh-musuh kaum muslimin terhadap mereka dan penjajahan atas mereka disebabkan oleh kezhaliman mereka. (Madariju As-Salikin 2/240 oleh Ibnu Al-Qayyim rahimahullahu)
✅ Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullahu berkata: Ketika orang kafir menang, maka sesungguhnya itu karena dosa-dosa kaum muslimin yang mengakibatkan kurangnya iman mereka. Kalau mereka mau bertaubat dengan menyempurnakan iman mereka, maka Allah akan menolong mereka. (Al-Jawab Ash-Shahih Liman Baddala Dina Al-Masih 6/450)
▶️ Sebagian orang mengira bahwa menolong (Palestina) hanya dengan demonstrasi atau yang semisalnya, sedangkan mereka jauh dari tarbiyah yang sesuai syariat yang lurus yang dengannya umat akan mulia, menang dan jaya.
▶️ Ketika terjadi tragedi Gaza (1430 H) pelajaran-pelajaran, kajian-kajian dan khutbah-khutbah para Masyayikh Salafiyyin di negeri kami Yordania terfokuskan semuanya kepada satu landasan ilmu manhaj, yaitu mengikat hati kepada Allah Rabbul Alamin, memotivasi jiwa untuk bertauhid yang benar dan beraqidah shahihah serta meraih ilmu yang bermanfaat yang bisa melahirkan amal shalih. Dan itu semuanya adalah kiat yang paling kuat untuk meraih kemenangan dan sebab yang paling ampuh.
▶️ Para Masyayikh -semoga Allah memberikan balasan kebaikan kepada mereka- dalam kajian-kajian/khutbah-khutbah mereka sangat jauh dari At-Tatswir Al-Hamasi (memprovokasi atau mengompori semangat yang berapi-api) yang dilakukan oleh sebagian kelompok (Harakah) hizbiyah.
▶️ Alangkah Indahnya apa yang diucapkan oleh saudara kami yang mulia Fadhilatu Asy-Syaikh Masyhur Hasan dalam kitabnya “As-Salafiyyun Wa Qadhiyatu Falasthin” hal. 76: Ketika tidak ada pondasi aqidah yang benar dan manhaj yang selamat, maka mustahil -menurut pandangan syariat- terwujud kemenangan. Dikarenakan hal tersebut merupakan sebab utama meraih kemenangan plus adanya persiapan (militer).
▶️ Al-‘Izz bin Abdussalam rahimahullahu berkata: Lari/mundur dari medan pertempuran adalah suatu kerusakan besar, akan tetapi hal itu menjadi wajib jika diketahui akan (banyak) yang terbunuh tanpa bisa mengalahkan musuh. Hal ini dikarenakan mengorbankan jiwa itu dibolehkan kalau ada kemaslahatan menegakkan agama dengan mengalahkan kaum musyrikin. Adapun jika tidak terwujud hal tersebut, maka (wajib) mundur agar tidak memakan banyak jiwa meskipun hal itu menggembirakan orang-orang kafir dan membuat sedih kaum muslimin. Bahkan kalau tetap bertahan (untuk berperang), maka bisa jadi yang ada adalah murni kerusakan tanpa ada kemaslahatannya. (Qawa’id Al-Ahkam 1/111)
▶️ Terlebih lagi bahwa jihad (yang sebenarnya) adalah ibadah yang sangat agung. Akan tetapi ibadah tidak akan diterima oleh Allah melainkan jika diikhlaskan karena Allah, bukan karena hizbiyah (fanatik golongan) atau membela tanah. Bumi ini semua milik Allah, Dialah yang memberikannya kepada siapa yang Dia kehendaki.
▶️ Inilah muqaddimah tulisanku dengan pertolongan dari Allah tentang permasalahan yang semua negara dan masyarakat lemah (dalam mengatasinya)…..Tidak ada yang tahu kapan berakhirnya, kecuali Allah Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri sendiri.
▶️ Tidak ada yang bisa kami sampaikan untuk menghibur, kecuali ayat-ayat Al-Quran yang di dalamnya ada bentuk penguatan dan pengokohan….Dan yang paling indah (yang berkaitan dengan pembahasan ini) adalah firman Allah,
فَإِمَّا نَذۡهَبَنَّ بِكَ فَإِنَّا مِنۡهُم مُّنتَقِمُونَ — أَوۡ نُرِیَنَّكَ ٱلَّذِی وَعَدۡنَـٰهُمۡ فَإِنَّا عَلَیۡهِم مُّقۡتَدِرُونَ — فَٱسۡتَمۡسِكۡ بِٱلَّذِیۤ أُوحِیَ إِلَیۡكَۖ إِنَّكَ عَلَىٰ صِرَ ٰطࣲ مُّسۡتَقِیمࣲ — وَإِنَّهُۥ لَذِكۡرࣱ لَّكَ وَلِقَوۡمِكَۖ وَسَوۡفَ تُسۡـَٔلُونَ
“Maka sungguh, sekiranya Kami mewafatkanmu (sebelum mencapai kemenangan), maka sesungguhnya Kami akan tetap memberikan azab kepada mereka (di akhirat) — Atau Kami perlihatkan kepadamu (azab) yang telah Kami ancamkan kepada mereka. Maka sungguh, Kami berkuasa atas mereka — Maka berpegang teguhlah engkau kepada (agama) yang telah diwahyukan kepadamu. Sungguh, engkau berada di jalan yang lurus — Dan sungguh, Al-Quran itu benar-benar suatu peringatan bagimu dan bagi kaummu, dan kelak kamu akan diminta pertanggungjawaban.” (QS. Az-Zukhruf: 41-44)
(Diringkas dari Al-Udwan Al-Ghasyim ‘Ala Ghaza Hasyim hal. 6-20 oleh Syaikh Ali bin Hasan Al-Halabi Al-Atsari rahimahullahu)