109 FAIDAH DARI DIALOG BERSAMA KHAWARIJ (Edisi 2)
109 Faidah dari Dialog Abdullah bin Abbas radhiyallahu ’anhuma dengan Jaringan Teroris Khawarij
Oleh: Syaikh Ali bin Hasan Al-Halaby hafidzahullahu
(Edisi 2)
36. Keutamaan menyisir rambut dan merapikannya.
37. Dibolehkan menemui manusia pada saat jam istirahat mereka meskipun di siang hari atau waktu tidur siang jika hal itu tidak mengganggu mereka.
38. Dibolehkan terkadang untuk memuji orang yang menyimpang dari syariat selama tidak menjadikan orang awam tertipu dengannya.
39. Keutamaan memperbanyak shalat.
40. Keutamaan zuhud dalam berpakaian.
41. Keutamaan begadang malam untuk beribadah kepada Allah seperti mengerjakan shalat dan dzikir.
42. Tidak boleh tertipu dengan penampilan dzahir meskipun kelihatannya ibadah dan taat selama pemikiran dan aqidahnya tidak sesuai dengan Al-Quran dan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam.
43. Tidak cukup hanya bermodalkan keikhlasan untuk diterimanya suatu amal ibadah. Namun harus dengan mengikuti sunnah Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam.
44. Aqidah yang lurus itu adalah pondasi bagi amal shalih. Dan ini adalah rambu-rambu dalam menghukumi manusia.
45. Dibolehkan mengucapkan salam kepada ahli bid’ah seperti Khawarij dan selain mereka, jika hal itu bisa mendatangkan kemashlahatan yang banyak.
46. Kelompok Khawarij cepat mengingkari apa yang tidak mereka ketahui.
47. Seorang Ulama menyampaikan yang haq/kebenaran kepada yang menyelisihi yang haq tersebut dan membantah syubhat mereka dengan ilmu dan haq.
48. Kekuatan kebenaran bagi para pengibar benderanya dan keberanian untuk menyampaikannya tanpa rasa takut dari apa yang akan terjadi.
49. Keutamaan menyebutkan dalil dari Al-Quran dan As-Sunnah ketika menyampaikan ilmu.
50. Memakai pakaian yang indah/bagus atau bahkan yang terindah/terbagus bukanlah hal yang dicela.
51. Keutamaan para sahabat Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam.
52. Keutamaan para sahabat Muhajirin dan Anshar radhiyallahu ‘anhum.
53. Keutamaan menyampaikan ucapan para sahabat radhiyallahu ‘anhum.
54. Keutamaan Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu.
55. Keutamaan menjadi menantu Rasul shallallahu ‘alahi wa sallam.
56. Para sahabat adalah orang yang paling paham tentang tafsir Al-Qur’an.
57. Keutamaan serta kedudukan pemahaman salafush shalih khususnya para sahabat.
58. Keutamaan ilmu tafsir Al-Qur’an.
59. Tidak ada sahabat Nabi atau orang ‘alim yang mendukung Khawarij.
60. Kelompok Khawarij tidak membangun pemikiran dan madzhab mereka di atas penelitian/kroscek karena memang mereka tidak di atas kaidah/pondasi yang benar.
61. Keutamaan menyampaikan ucapan Ulama kepada yang menyelisihi kebenaran.
62. Keutamaan Ulama memenuhi majelis manusia untuk mengenal problematika mereka serta mengarahkan mereka kepada kebaikan.
63. Keutamaan orang-orang yang mulia dari pengikut kebenaran dalam menyampaikan kabar ahli bid’ah kepada para pemimpin.
64. Tuduhan kelompok Khawarij kepada pengikut kebenaran dan dialog mereka tanpa haq/ilmu.
65. Kebatilan kelompok Khawarij dalam meletakkan dalil syariat.
66. Kebanyakan kelompok Khawarij tidak setuju untuk berdebat dengan para Ulama.
67. Sedikit dari kelompok Khawarij yang setuju untuk berdebat dengan para Ulama yaitu mereka yang hanya ikut-ikutan jejak mereka.
68. Seorang ‘alim bertanya tentang sebab mengapa mereka/Khawarij menyesatkan/mengkafirkan (penguasa) dan mengasingkan diri.
69. Dialog yang benar dan debat yang tepat adalah salah satu sifat pengikut kebenaran untuk membantah pengikut kebatilan serta membela kebenaran.
70. Sebagian kelompok sesat menyebutkan dalil-dalil yang mereka kira bisa membantah pengikut kebenaran.
BERSAMBUNG..