BOLEHKAH BERDOA KEPADA WALI YANG TELAH MATI? (Edisi 1)
Bolehkah berdoa kepada wali yang telah mati?[1]
Allah berfirman:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
Dan Tuhanmu berfirman: “Berdo`alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”. [QS. Ghafir : 60].
Renungkanlah (wahai saudaraku) apa yang difirmankan Rabbmu, Dia berfirman: [ادْعُونِي]. Artinya: “ Berdo`alah kepada-Ku “. Dalam ayat diatas Allah ta’ala memerintahkan kita untuk berdoa hanya kepada-Nya saja. Berdoa termasuk ibadah yang tidak boleh untuk kita menyelewengkannya kepada selain-Nya. Ibadah adalah setiap hal yang dicintai dan diridhai Allah ta’ala, baik berupa ucapan maupun perbuatan yang lahir dan yang batin, seperti shalat dan puasa. Allah Ta’ala memerintahkan kita untuk melaksanakan shalat dan puasa karena-Nya, demikian juga Dia memerintahkan kita untuk berdoa hanya kepada-Nya saja. Dia melarang kita shalat atau puasa untuk selain-Nya, begitu juga Dia melarang kita berdoa kepada selain-Nya. Allah berfirman:
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo`a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.
[QS. Al-Baqarah : 186] dan Allah berfirman :
ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
Berdo`alah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas” [QS. Al-A’raf 55].
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الدعاء هو العبادة
Apabila engkau ditimpa musibah atau penyakit yang berbahaya atau engkau dalam keadaan terjepit, hendaklah engkau memohon pertolongan-Nya. Karena Dialah yang dapat mengabulkan permintaan, yang dapat menolong orang-orang yang lemah dan orang-orang yang dalam keadaan kritis/bahaya. Allah Ta’ala berfirman:
أَمَّنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاءَ الْأَرْضِ أَئِلَهٌ مَعَ اللَّهِ قَلِيلًا مَا تَذَكَّرُونَ
Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati (Nya) [QS. An-Naml 62].
Siapakah yang dapat menolong orang yang dalam keadaan bahaya selain Allah? Dan siapakah yang mampu menghilangkan kesusahan selain Allah? Dan siapakah yang bisa menjadikanmu khalifah di bumi selain Allah? Apakah ada sesembahan (yang berhak disembah) selain Allah?
Orang-orang yang meminta-minta (beristighatsah) kepada selain Allah (wali fulan) seolah-olah dia mengatakan “Benar ya Allah ada sesembahan selain-Mu yang kami berdoa kepadanya disaat musibah dan dia bisa menghilangkan musibah dan mara bahaya yang menimpa kami dan dia adalah (wali fulan)”. Bahkan terkadang mereka meminta air atau hujan serta banjir kepada orang-orang yang mati itu, padahal Allah-lah yang menurunkan hujan dari langit.
Lihatlah apa yang mereka perbuat, sampai-sampai hujan yang merupakan kekhususan Allah dalam menurunkannya, yang Dia memuji diri-Nya dalam hal ini di banyak ayat Al-Qur’an, mereka memintanya dari selain Allah. Maka segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepada kita akal yang sehat dan nikmat tauhid. Allah berfirman:
قُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ وَسَلَامٌ عَلَى عِبَادِهِ الَّذِينَ اصْطَفَى آللَّهُ خَيْرٌ أَمَّا يُشْرِكُونَ(59)أَمَّنْ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ وَأَنْزَلَ لَكُمْ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَنْبَتْنَا بِهِ حَدَائِقَ ذَاتَ بَهْجَةٍ مَا كَانَ لَكُمْ أَنْ تُنْبِتُوا شَجَرَهَا أَئِلَهٌ مَعَ اللَّهِ بَلْ هُمْ قَوْمٌ يَعْدِلُونَ
Katakanlah: “Segala puji bagi Allah dan kesejahteraan atas hamba-hamba-Nya yang dipilih-Nya. Apakah Allah yang lebih baik, ataukah apa yang mereka persekutukan dengan Dia?” Atau siapakah yang telah menciptakan langit dan bumi dan yang menurunkan air untukmu dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indah, yang kamu sekali-kali tidak mampu menumbuhkan pohon-pohonnya? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Bahkan (sebenarnya) mereka adalah orang-orang yang menyimpang (dari kebenaran) [QS. An-Naml : 59-60].
BERSAMBUNG….
————————————————–
[1] Diringkas dan diterjemahkan dari muqaddimah kitab Al-Ayaat Al-Bayyinaat Fii Tahriimi Du’aai Al-Amwaat oleh Syaikh Ali BaaBakr.