40 HADITS TENTANG TARBIYAH DAN MANHAJ (Hadits ke-9)
40 HADITS TENTANG TARBIYAH DAN MANHAJ (Hadits ke-9) [1]
عن أبي سعيدٍ الخدري رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ((من رأى منكم منكرًا، فليغيره بيده، فإن لم يستطع فبلسانه،ومن لم يستطع فبقلبه، وذلك أضعف الإيمان)) رواه مسلم.
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Barangsiapa yang melihat kemungkaran maka hendaklah dia rubah dengan tangannya. Jika dia tidak sanggup (merubah dengan tangannya) maka hendaklah dia rubah dengan lisannya. Dan barangsiapa yang tidak sanggup (merubah dengan lisannya) maka dengan hatinya. Dan itu adalah selemah-lemahnya keimanan. (HR. Muslim)
Pelajaran dari hadits diatas:
1. Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (Barangsiapa yang melihat):
– Ini mencakup orang yang telah sampai kepadanya perkara yang munkar, baik dengan melihat langsung atau dia mendengarnya. Karena intinya adalah bagaimana merubah kemungkaran tersebut sesuai kemampuan.
– Orang yang mengingkari itu bertingkat-tingkat sesuai dengan kemampuan.
– Berlepas diri dari tanggung jawab mengingkari kemungkaran tidak melazimkan hilangnya kemungkaran tersebut. Yang wajib adalah berusaha untuk merubah kemungkaran tersebut sesuai kemampuan.
– Ini menunjukkan akan kesempurnaan syariat Islam dan kemudahannya, karena dia tidak membebani pemeluknya melainkan sesuai dengan kemampuannya.
2. Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (Dan itu adalah selemah-lemahnya keimanan):
3. Iman itu bisa bertambah dan bisa berkurang. Hal ini berlainan dengan (kelompok-kelompok sesat) yang menyelisihi (aqidah ahlussunnah) ini.
————————————————–
[1] Arba’un Hadiitsan fi At-Tarbiyah wa al Manhaj hal.23.