40 HADITS TENTANG TARBIYAH DAN MANHAJ (Hadits ke-12)
40 HADITS TENTANG TARBIYAH DAN MANHAJ (Hadits ke-12) [1]
عن أبي ذَرٍّ رضي الله تعالى عنه، قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: تبسُّمك في وجه أخيك لك صدقةٌ، وأمرُكَ بالمعروف ونهيُك عن المنكر صدقة، وإرشادُك الرَّجُلَ في أرضِ الضَّلال لك صدقة، وبَصَرُك للرَّجُل الرَّديء البصر لك صدقة، وإماطتُك الحجَر والشَّوكةَ والعظْمَ عن الطريق لكَ صدقةٌ، وإفراغُك من دلوِك في دلو أخيكَ لك صدقة
Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Senyummu dihadapan saudaramu adalah sedekah bagimu. Dan engkau melaksanakan amar ma’ruf nahi mungkar adalah sedekah bagimu. Dan engkau menunjukkan seseorang ketika dia tersesat di suatu jalan adalah sedekah bagimu. Dan engkau memperlihatkan orang yang jelek/sakit penglihatannya adalah sedekah bagimu. Dan engkau menyingkirkan batu, duri dan tulang dari jalan adalah sedekah bagimu. Dan engkau memindahkan (air) dari timbamu kepada timba saudaramu adalah sedekah bagimu. (HR Bukhari di dalam kitab Al Adab Al Mufrad dan Tirmidzi serta Ibnu Hibban)
Faidah Hadits:
1. Banyaknya pintu-pintu kebaikan.
2. Pengaruh niat dalam merubah adat kebiasaan menjadi ibadah.
3. Besarnya perhatian Islam dalam mewujudkan dasar persatuan dan tolong menolong diantara kaum muslimin.
4. Tidak boleh meremehkan kebaikan sekecil apapun. Hal ini juga dikuatkan oleh banyak nash. Seperti firman-Nya:
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ
“Barangsiapa yang berbuat sekecil apapun dari kebaikan maka dia akan melihatnya” (QS. Al-Zalzalah : 7)
Dan sabda Rasul: “Jangan kalian meremehkan kebaikan sekecil apapun” (HR. Muslim)
5. Selayaknya bagi para dai untuk mengerahkan apa yang dia miliki untuk kebaikan. Dan hal tersebut akan mendatangkan pahala baginya serta kebaikan bagi yang lainnya dan menyebabkan hati manusia menerima (dakwahnya).
– Sabda Rasul (Senyummu dihadapan saudaramu adalah sedekah bagimu):
6. Keutamaan membuat gembira orang-orang beriman.
7. Wajib bagi para dai untuk berakhlak yang mulia di dalam ucapan dan perbuatannya hingga menjadikan manusia senang kepada dakwah dan nasihatnya.
8. Wajib bagi para dai untuk menjaga kewibawaan dan penampilan mereka dari hal-hal yang hina/tercela. Senyum dan tertawa itu terpuji secara syariat selama tidak mengakibatkan banyak kerusakan.
Imam Adz Dzahabi rahimahullahu berkata: selayaknya bagi orang yang berlebihan dalam senyum dan tertawanya untuk menguranginya dan mencela dirinya hingga tidak membuat jiwa yang lain muak. Dan selayaknya bagi yang tidak mau tersenyum untuk dia tersenyum dan memperbaiki akhlaknya serta mencela dirinya karena kejelekan akhlaknya. Setiap penyimpangan dari jalan pertengahan maka tercela. Maka harus adanya mujahadah dan pengajaran. (Siyar a’laam an nubala’ 10/140-141).
– Sabda Rasul (Dan engkau menyingkirkan batu, duri, dan tulang dari jalan adalah sedekah bagimu):
9. Kesempurnaan agama Islam dan perhatiannya terhadap urusan agama dan dunia.
10. Buruknya mengotori jalan-jalan kaum muslimin dengan hal yang bisa menggangu aktivitas mereka atau pemandangan mereka. Hal tersebut bertentangan dengan perintah untuk memberikan hak jalan sebagaimana dalam hadits: Berikan hak bagi jalan…para sahabat bertanya : wahai rasulullah…apa hak bagi jalan? Beliau bersabda: menundukkan pandangan, menyingkirkan gangguan, menjawab salam, melaksanakan amar ma’ruf nahi mungkar. (HR. Bukhari dan Muslim)
——————————————–
[1] Arba’un hadiitsan fi at-tarbiyah wa al-manhaj hal.27-28.