40 HADITS TENTANG TARBIYAH DAN MANHAJ (Hadits ke-13)
40 HADITS TENTANG TARBIYAH DAN MANHAJ (Hadits ke-13) *
عن أبي هريرة رضي الله تعالى عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : بينَما رجلٌ يمشي بِطريقٍ اشتَدَّ بهِ العَطشُ ، فوجدَ بئرًا فنزلَ فيها ، فشرِبَ ثمَّ خرجَ ، فإذا كلبٌ يلهَثُ ، يأكُلُ الثرَى من العَطشِ ، فقال الرَّجُلُ : لقد بلغَ هذا الكلبُ من العَطشِ مِثلَ الَّذي كان بلغَني ، فنزلَ البِئرَ فملأَ خُفَّهُ ثمَّ أمسكَه بفيِه فسَقَى الكلبَ فشكرَ اللهُ لهُ ، فغَفرَ لهُ . قالوا : يا رسولَ اللهِ و إنَّ لنا في البهائمِ أجرًا ؟ قال : في كُلِّ كَبِدٍ رطبَةٍ أجرٌ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Ketika ada seseorang yang berjalan di suatu jalan kemudian dia merasa kehausan dan dia menemukan sebuah sumur lalu dia pun turun untuk minum. Pada saat dia keluar dari sumur tersebut, tiba-tiba dia mendapati seekor anjing yang kehausan sedang memakan tanah karena kehausan. Orang itu berkata: Sungguh anjing ini sedang kehausan seperti yang aku rasakan tadi. Dia pun turun ke dalam sumur dan memenuhi sepatunya dengan air kemudian dia bawa dengan mulutnya untuk naik ke atas dan meminumkannya kepada anjing tersebut. Allah pun berterima kasih kepada orang tersebut dan mengampuninya. Para sahabat bertanya: Wahai Rasulullah, apakah ada pahala bagi kami di dalam (berbuat baik) kepada binatang? Beliau menjawab: Ya, di dalam setiap hati yang basah ada pahalanya. (HR. Bukhari dan Muslim)
Faidah Hadits:
1. Membawakan kisah-kisah untuk diambil pelajarannya.
2. Sabda Rasul “Orang itu berkata: Sungguh anjing ini sedang kehausan seperti yang aku rasakan tadi”. Ini menjelaskan bahwa mengingat nikmat khususnya ketika melihat orang lain yang tidak mendapatkannya mengantarkan kita untuk bisa mensyukurinya. Dan diantara bentuk mensyukurinya adalah menggunakannya untuk kebaikan.
3. Sabda Rasul “Dia pun turun ke dalam sumur dan memenuhi sepatunya dengan air kemudian dia bawa dengan mulutnya untuk naik ke atas dan meminumkannya kepada anjing tersebut”.
- Berusaha untuk menyempurnakan amalan kebaikan sesuai dengan kemampuan.
- Diantara bentuk bersyukur adalah dengan perbuatan dan juga dengan ucapan.
4. Sabda Rasul “Allah pun berterima kasih kepada orang tersebut dan mengampuninya”.
- Penetapan sifat bersyukur/berterima kasih bagi Allah. Diantara nama Allah Asy-Syakuur. Didalamnya juga menjelaskan akan besarnya kemuliaan Allah serta luasnya ampunan-Nya.
- Jika ini berkaitan dengan (pahala berbuat baik kepada) binatang bagaimana dengan (berbuat baik kepada) manusia.
- Tidak boleh meremehkan kebaikan sekecil apapun.
5. Ucapan Abu Hurairah “Para sahabat bertanya: Wahai Rasulullah, apakah ada pahala bagi kami di dalam (berbuat baik) kepada binatang?”.
- Antusias para sahabat untuk mengetahui semua jalan kebaikan agar mereka bisa mendapat pahala disisi Allah.
6. Sabda Rasul “di dalam setiap hati yang basah ada pahalanya”.
- Banyaknnya pintu-pintu kebaikan.
- Bantahan kepada para pengekor organisasi penyayang binatang yang menuduh bahwa Islam itu menyiksa binatang. Agama Islam memerintahkan untuk memberikan kepada segala sesuatu haknya masing-masing. Agama Islam juga memberikan kepada binatang haknya. Bahkan Islam mengancam orang yang menyiksa binatang dengan neraka dan menjanjikan surga bagi yang berbuat kebaikan kepada binatang. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melihat seekor keledai yang ditandai di wajahnya (dengan benda panas). Maka beliau bersabda: Allah melaknat orang yang melakukan ini. Dan beliau melarang untuk menusuk benda panas di wajah dan memukul di wajah. (HR. Abu Dawud). Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya Allah mewajibkan untuk berbuat kebaikan kepada segala sesuatu. Apabila kalian membunuh maka berbuat baiklah ketika membunuh dan jika kalian menyembelih maka berbuat baiklah ketika menyembelih. Hendaklah salah seorang dari kalian menajamkan pisaunya dan membuat nyaman sesembelihannya. (HR. Muslim, Abu Dawud dll)[1]
Kitab-kitab sejarah menyebutkan
bahwa peradaban Islam dahulu telah menyediakan wakaf khusus untuk mengobati
binatang yang sakit dan untuk memperhatikan yang lemah.
Kita
mohon kepada Allah, semoga Allah memuliakan Islam dan kaum muslimin serta
menghinakan kesyirikan dan orang-orang musyrikin.
[*] Arba’un hadiitsan fi at-tarbiyah wa al-manhaj hal. 29-33.
[1] Dari sini kita ringkas, sebetulnya masih banyak riwayat dan penjelasannya.