KETERASINGAN AHLUSSUNNAH DI LINGKUNGAN AHLUSSUNNAH
Saudaraku, ketika kita berpegang teguh dengan Islam yang murni yang berlandaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah Ash-Shahihah sesuai dengan pemahaman salafush shalih (sahabat, tabi’in dan tabi’ut tabi’in) pasti kita akan diuji dengan orang-orang yang hasad, iri, dengki, benci, dan memusuhi. Itulah sunnatullah di atas muka bumi ini, sebagaimana yang telah Allah firmankan:
وَكَذَٲلِكَ جَعَلۡنَا لِكُلِّ نَبِىٍّ عَدُوًّ۬ا شَيَـٰطِينَ ٱلۡإِنسِ وَٱلۡجِنِّ يُوحِى بَعۡضُهُمۡ إِلَىٰ بَعۡضٍ۬ زُخۡرُفَ ٱلۡقَوۡلِ غُرُورً۬اۚ وَلَوۡ شَآءَ رَبُّكَ مَا فَعَلُوهُۖ فَذَرۡهُمۡ وَمَا يَفۡتَرُونَ (١١٢) وَلِتَصۡغَىٰٓ إِلَيۡهِ أَفۡـِٔدَةُ ٱلَّذِينَ لَا يُؤۡمِنُونَ بِٱلۡأَخِرَةِ وَلِيَرۡضَوۡهُ وَلِيَقۡتَرِفُواْ مَا هُم مُّقۡتَرِفُونَ (١١٣)
“Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap Nabi itu musuh, Yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, Maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan. Dan (juga) agar hati kecil orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat cenderung kepada bisikan itu, mereka merasa senang kepadanya dan supaya mereka mengerjakan apa yang mereka (syaitan) kerjakan.” (QS. Al-An’aam : 112-113)
Syaikh Abdurrahman As-Sa’di berkata: Allah berfirman kepada Nabi Muhammad (diatas) untuk menghibur beliau. Sebagaimana Kami telah menjadikan bagimu musuh-musuh yang menolak dakwahmu, memerangi dakwahmu, dan hasad kepadamu. Inilah sunnah Kami, yaitu menjadikan bagi setiap nabi yang Kami mengutusnya kepada manusia musuh-musuh baik dari kalangan setan manusia dan jin. Mereka berusaha untuk menentang ajaran para rasul.
Firman Allah “sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia)” : maksudnya sebagian mereka menghiasi untuk sebagian yang lain kebatilan yang mereka serukan. Memperindah ungkapan hingga mereka membungkus kebatilan tersebut dengan seindah-indahnya bingkisan (terkadang dengan wajah memelas, pura-pura menangis-pent), agar orang-orang bodoh tertipu, orang-orang jahil yang tidak tahu duduk perkaranya dan tidak memahami hakikat maknanya terpengaruh. Orang-orang bodoh tersebut terpengaruh dengan ucapan-ucapan yang indah, ungkapan-ungkapan yang dihiasi. Hingga mereka pun meyakini yang haq itu batil dan batil itu haq.
Oleh karenanya Allah berfirman: ”Dan (juga) agar hati kecil orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat cenderung kepada bisikan itu” maksudnya : agar cenderung kepada ucapan yang indah tersebut, dikarenakan tidak adanya keimanan mereka terhadap hari akhir dan tidak adanya akal mereka yang bermanfaat.
Firman Allah “Agar mereka merasa senang dengannya” maksudnya: setelah mereka cenderung kepada ucapan tersebut dan mereka melihat keindahan retorikanya mereka pun senang. Dan hal itu pun dihiasi untuk mereka hingga menjadi aqidah yang kokoh dan sifat yang melekat. Kemudian setelah itu mereka lanjutkan dengan perbuatan-perbuatan (yang buruk). Mereka berdusta baik secara perbuatan maupun perkataan. Dan itu merupakan kelaziman aqidah-aqidah yang buruk. Inilah keadaan orang-orang yang tertipu dengan setan-setan dari kalangan manusia dan jin dan yang mengikuti rayuannya.
Adapun keadaan orang-orang yang beriman kepada hari akhirat dan orang yang berakal sehat maka mereka tidak terpengaruh dengan ungkapan-ungkapan tersebut dan tidak terseret oleh bujuk rayu mereka. Bahkan semangat mereka adalah untuk mengenal hakikat segala sesuatu dan meniliti makna yang dibawa oleh para dai-dai. Jika hakikatnya itu benar maka mereka terima dan tunduk kepadanya, meskipun ungkapannya jelek dan retorikanya kurang pas. Jika hakikatnya batil maka mereka menolaknya tanpa padang bulu, meskipun dibungkus dengan ucapan yang indah dan lebih lembut dari sutra. [1]
Diantara hikmah Allah dalam menjadikan musuh-musuh bagi para nabi dan menjadikan para pengikut bagi ahli batil yang menyeru kepadanya adalah agar Allah menguji hamba-hamba-Nya. Agar jelas yang jujur dari yang dusta dan yang berakal dari yang bodoh dan yang melihat dari yang buta. Dan diantara hikmahnya adalah untuk Allah menjelaskan yang haq. Karena kebenaran itu akan bersinar terang jika kebatilan menghadang dan memeranginya. [2]
Imam Ibnu Al-Qayyim berkata:
ولابد لكل نعمة من حاسد ولكل حق من جاحد ومعاند
“Pasti setiap nikmat itu ada orang yang hasad dan setiap kebenaran itu pasti ada yang mendustakan dan menentangnya” [3]
Ketika kita hidup dimasyarakat, kita dapati banyak orang yang mengganggap aneh sunnah Rasul. Memang ini adalah sunnatullah, namun yang lebih memprihatinkan lagi adalah ketika sunnah itu dianggap aneh oleh orang-orang yang mengaku sebagai ahlussunnah. Ahlussunnah terasing di lingkungan ahlussunnah. Salafi terasing di lingkungan salafi. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.
Maka bersabarlah wahai salafi, dari orang-orang yang dengki, membenci, dan memusuhi.
تسلية أهل الغربة
Hiburan bagi orang yang terasing
كَفْكِفْ دُمُوعَكَ فَالطَرِيقُ طَوِيْلُ
Usaplah air matamu, jalan masih panjang
لَا تَترُكْ الدَّمْعَ العَزِيْزَ يَسِيْلُ
Jangan biarkan air mata kemuliaan mengalir
فيِ أَوَّلِ الدَّرْبِ الطَوِيْـلِ تَحَسُّرٌ؟
Di awal perjalanan panjang ada kesedihan?
مَاذَا عَسَاكَ- إِن اُبتُلِيْتَ-تَقُـوْلُ
Tidakkah engkau katakan jika engkau diuji
يَا أَيُّـهَا السُّـنِّي لَا تَجــزَعْ إِذَا
Wahai sunni (salafi), jangan engkau bersedih
شـُحَّ الوُجُودُ وَهَاجَمَتْكَ فُلُـولُ
Apabila orang-orang itu membenci dan menyerangmu
وَاعْلَمْ بِـأَنَّ اللهَ نَاصِـرُ عَبْــدِهِ
Ketahuilah bahwa Allah akan menolong hamba-Nya
وَلَـهُ مَقَالِيْـدُ الأُمُـوْرِ تَؤُوْلُ
Milik-Nyalah segala urusan ini dan akan kembali kepada-Nya
لَا تَجـْزَعَنَّ مِنَ العَـدُوِّ وَحِـزْبِهِ
Jangan engkau bersedih atas musuhmu dan pengikutnya
إِنَّ العَـدُوَّ بِسَعْيـِهِ مخَـْذُوْلُ
Sesungguhnya musuhmu dengan segala usahanya akan binasa
وَتَعِزَّ بِالصَـبْرِ الجَمِيْـلِ تَمَسُّكـاً
Berpegang teguhlah dengan kesabaran maka engkau akan mulia
فَلَـرُبَّمَا لَيْـلُ العَنَـاءِ يَطُوْلُ
Bisa jadi malam kegelisahan itu masih panjang
قَدْ أَجْمَعَ الوَاشُوْنَ كُلَّ مَكِيْــدَةٍ
Para pendengki telah mengumpulkan segala rencana jahatnya
طَبْـعُ اللِئَامِ إِلَى الظـَّلَامِ يَمِيْلُ
Para penjahat itu lebih suka kepada kegelapan
قَدْ أَجْمَعُوْا حَرْبًـا بِكُلِّ وَسِيْــلَةٍ
Mereka mengumpulkan segala daya upaya untuk memerangimu
غَدْراً..وَتَشْوِيْهُ الكِـرَامِ سَبِيْلُ
Berbuat curang dan memperolok orang yang mulia adalah jalan mereka
وَلَقَدْ تُسُمُّوا بِالدِّيَانَــةِ وَالتُّقَـى
Padahal disematkan kepada mereka gelar keagamaan dan ketakwaan
هَيْهَاتَ مَا بَـلَغَ السَّخَاءَ بَخِيْلُ
Tapi itu jauh, tidak mungkin orang bakhil sama dengan dermawan
رَكِبُوْا الهَوَى حَتَّى تَشَتَّتَ سَعْيُهُـمْ
Mereka mengikuti hawa nafsu hingga terpecah belah usaha mereka
بِدَعٌ عَنِ الهَدْيِ القَوِيْـمِ تَحُوْلُ
Dari petunjuk yang lurus beralih kepada bid’ah
لَا تَعْجَـبَنَّ إِن اُبْتُلِيْـــتَ بِمِثْلِهِمْ
Jangan engkau heran jika diuji dengan yang semisal mereka
أَوْ يَعْتَرِيْكَ مِنَ الزَّمَـانِ ذُهُوْلُ
Atau suatu saat engkau kaget dengan muculnya mereka
فَلَرُبَّمَا سَادَ الأُمُــوْرَ رُوَيْــبِضٌ
Bisa jadi orang-orang bodoh itu yang berkuasa
وَلَرُبَّمَا سـَادَ الكِــَرامَ ذَلِيْلُ
Barangkali orang-orang hina itu yang memimpin
وَلَرُبَّمَا اِفْتَخَرَ الجَبَـانُ بِطَعْنِـــهِ
Mungkin para pengecut itu bangga dengan tikamannya
ظَهْرَ الشُجاَعِ وَسَيْفُهُ مَسْـلُوْلُ
Di belakang pemberani sedangkan pedangnya terhunus
اِصْبِرْ عَلَى ظُلْمِ الظَلُوْمِ وَحِقْــدِهِ
Bersabarlah atas kedzaliman orang yang dzalim dan kedengkiannya
فَلِشَمْسِ أَيَّـامِ الطُغَـاةِ أُفُوْلُ
Matahari orang-orang yang dzalim itu akan tenggelam
هَاهُمْ إِذَا مَا صَارَتْ الدُّنْيـَـا لَهُمُ
Itulah mereka jika telah menguasai dunia
بَكَتْ الّدِيَارُ وَصَوْتُهُنَّ عَوِيْـلُ
Semua negeri menangis dan menjerit
لَمْ يَتْرُكُوْا أَرْضـاً بِغَيْـرِ جِنَـايَةٍ
Mereka tidak meninggalkan sedikit pun tanah tanpa kejahatan
فِيْ كُلِّ جُزْءٍ مُثْخَـنٌ وَقَتِيْـلُ
Setiap jengkal tanah penuh dengan luka dan kematian
لَا تَجْزَعَنَّ فَلَيْسَ يَبْقَـى دَائِمــاً
Jangan engkau bersedih, karena takkan lama
ضَيْمٌ وَدَوْرَاتُ الّزَمَــانِ دَلِيْلُ
Awan itu dan pergantian zaman sebagai bukti
أَأَخِيَّ صَـبْراً إِنَّ سُنَّــةَ أَحْمَـدَ
Wahai saudaraku, bersabarlah karena sunnah Rasul
مِثْلُ الجِبَـالِ فَحَمْلُهُـنَّ ثَقِيْـلُ
Seperti gunung – gunung, memikulnya itu amat berat
لَا تَرْكَنَـنَّ إِلَى الخَذُوْلِ وَقَــوْلِهِ
Jangan engkau hiraukan para pencaci dan ucapannya
فَلَرُبَّمَـا نَشَرَ السِّقَـامَ عَلِيْــلُ
Karena orang yang sakit (jiwa) itu yang menyebarkan penyakit (isu)
مَا قَامَ بِالشَّرْعِ الحَنِيْفِ مُخْـــذَلٌ
Orang yang hina tidaklah menegakkan agama yang lurus ini
أَوْ أَبْصَرَ النُّوْرَ العَظِيْــمَ كَلِيْلُ
Dan orang yang buta takkan bisa melihat cahaya yang terang ini
لَا تَحْزَنَـنَّ إِن اُبْتُلِيْــتَ بِعَـاذِلٍ
Jangan engkau bersedih jika diuji dengan orang yang mencaci
إِن رَاحَ بِالتُّهَمِ الجُـزَافِ يَكِيْلُ
Apabila dia membuat tuduhan keji lagi dusta
وَاصْبِرْ عَلَى كَيْدِ الحَسُـــوْدِ فَإِنَّهُ
Bersabarlah atas rencana jahat orang yang hasad
مَا رَاعَ فُرْسَانَ الخَيُوْلِ صَهِيْـلُ
Tidaklah pasukan berkuda takut dengan ringkikan kuda
تَمْضِيْ بِنَا الأَيـَّــامُ دُوْنَ تَوَقُّـفٍ
Hari akan terus berjalan tanpa henti
وَقَضَـــاءُ رَبِّ العَالَمِيْنَ جَمِيْلُ
Dan takdir Rabbil ‘alamin itu indah [4]
——————–
[1] Inilah prinsip ahlussunnah wal jama’ah bahwa retorika yang indah, ucapan yang lemah lembut bukan menjadi tolak ukur kebenaran. Namun kebenaran adalah apa yang sesuai dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah Ash-Shahihah dengan pemahaman salafush shaleh. Berapa banyak orang yang sesat dan menyesatkan memiliki retorika dan ungkapan yang indah namun penuh dengan racun yang berbisa ?! Berapa banyak para provokator yang menipu manusia dengan kata-kata yang lemah lembut dan gaya memelas hingga memecah belah kaum muslimin ?! maka sungguh benar sabda Rasul :
إن من البيان لسحرا
Sesungguhnya ada sihir dalam retorika (manusia). HR. Bukhari
[2] Tafsir Al-Karimi Ar-Rahman hal.301 oleh Syaikh Abdurrahman As-Sa’di.
[3] Miftah Dar As-Sa’adah 2/216 oleh Imam Ibnu Al-Qayyim.
[4] Lihat bait-bait qasidah diatas di www.salemalajmi.com