MENINGGALKAN BID’AH TERMASUK POKOK AGAMA
Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullahu dalam awal kitab beliau Ushulussunnah berkata: Ushulussunnah (aqidah) kami adalah berpegang teguh dengan metode/pemahaman para sahabat rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mengikuti jejak mereka serta meninggalkan bid’ah dan semua bid’ah itu sesat[1].
Syaikh Rabi’ bin Hadi hafidzahullahu berkata ketika mensyarah/menjelaskan ucapan Imam Ahmad diatas “meninggalkan bid’ah” : Demikian pula diantara ushul/pokok (agama) adalah meninggalkan kebid’ahan karena bid’ah itu mengakibatkan kebinasaan. Dan kelompok-kelompok (sesat) yang jatuh ke dalam kebid’ahan, semuanya diancam oleh Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam masuk ke dalam neraka karena mereka mengikuti jalan-jalan setan[2].
Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah Ar-Rajihi hafidzahullahu juga berkata ketika mensyarah ucapan imam Ahmad diatas “meninggalkan bid’ah” : Maknanya bahwa termasuk ushuluddin menurut kami juga adalah meninggalkan segala hal yang baru dalam agama. Oleh karenanya, Imam Ahmad berkata : Dan setiap bid’ah itu sesat.[3]
—————————————————————
[1] Ushulusunnah hal.25-30 oleh Imam Ahmad bin Hanbal dengan syarah dan tahqiq Syaikh Al-Walid bin Muhammad Nabih.
[2] Syarah ushulussunnah hal.8 oleh Syaikh Rabi’ bin Hadi Al-Madkhali.
[3] Syarah Ushulussunnah hal. 21 oleh Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah Ar-Rajihi.