KHUDZ AQIDATAK (AMBILLAH AQIDAHMU) – Edisi 1
Ambillah Aqidahmu dari Al-Qur’an & As-Sunnah Ash-Shahihah[1]
Oleh : Syaikh Muhammad bin Jamiil Zainu rahimahullahu
Muqaddimah
Segala puji bagi Allah, kami memuji-Nya, meminta pertolongan kepada-Nya serta memohon ampun kepada-Nya. Dan kami memohon perlindungan kepada Allah dari kejelekan diri kami dan dari akibat perbuatan jelek kami. Barangsiapa yang Allah beri petunjuk maka tidak ada yang bisa menyesatkannya. Dan barangsiapa yang Allah sesatkan maka tidak ada yang bisa memberikan hidayah kepadanya. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Amma ba’du:
Ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang penting tentang aqidah yang aku menjawabnya berdasarkan dalil dari Al-Qur’an dan hadits, agar para pembaca merasa tenang kepada jawaban yang benar. Hal ini dikarenakan aqidah tauhid merupakan pondasi kebahagiaan manusia di dunia dan di akhirat.
Semoga Allah memberikan manfaat kepada kaum muslimin dengannya dan menjadikannya ikhlas karena-Nya.
Hak Allah Atas Hamba
1. Soal: Apa hikmah Allah menciptakan kita?
Jawaban: Allah menciptakan kita untuk kita beribadah kepada-Nya dan kita tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Dalilnya adalah firman Allah:
وَمَا خَلَقۡتُ ٱلۡجِنَّ وَٱلۡإِنسَ إِلَّا لِيَعۡبُدُونِ
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku. (QS. Adz-Dzariyaat : 56)
Dan Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Hak Allah atas hamba-hamba-Nya adalah untuk mereka beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Soal: Apa definisi ibadah itu?
Jawaban: Ibadah adalah sebuah nama yang mencakup apa-apa yang Allah cintai dari ucapan dan perbuatan, seperti doa, shalat, menyembelih dan selainnya. Allah berfirman:
ö@è% ¨bÎ) ÎAx|¹ Å5Ý¡èSur y$uøtxCur ÎA$yJtBur ¬! Éb>u tûüÏHs>»yèø9$# ÇÊÏËÈ
Katakanlah : Sesungguhnya shalatku, sesembelihanku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rab semesta alam.
(QS. Al-An’aam : 162)
Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Allah berfirman: Tidaklah hamba-Ku mendekatkan dirinya kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada yang Aku wajibkan kepadanya. (HR.Bukhari)
3. Soal: Bagaimana caranya kita beribadah kepada Allah?
Jawaban: Kita beribadah kepada Allah sebagaimana yang telah Allah dan Rasul-Nya perintahkan/ajarkan.
Allah berfirman:
يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ أَطِيعُواْ ٱللَّهَ وَأَطِيعُواْ ٱلرَّسُولَ وَلَا تُبۡطِلُوٓاْ أَعۡمَـٰلَكُمۡ
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul dan janganlah kamu merusakkan (pahala) amal-amalmu. (QS. Muhammad : 33)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Barangsiapa yang beramal ibadah tidak mengikuti tuntunanku maka tertolak (tidak diterima). (HR. Muslim)
4. Soal: Apakah kita beribadah kepada Allah dengan diiringi rasa takut dan berharap?
Jawaban: Ya, kita beribadah kepada Allah dengan diiringi rasa takut dan berharap. Allah berfirman ketika mensifati orang-orang yang beriman:
يَدۡعُونَ رَبَّہُمۡ خَوۡفً۬ا وَطَمَعً۬ا
Mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap. (QS. As-Sajdah : 16)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Aku meminta kepada Allah surga dan aku berlindung kepada-Nya dari api neraka. (HSR. Abu Daud).
5. Soal: Apa makna al-ihsan dalam ibadah?
Jawaban: Al-ihsan adalah merasa diawasi oleh Allah ta’ala ketika beribadah. Allah berfirman:
ٱلَّذِى يَرَٮٰكَ حِينَ تَقُومُ
وَتَقَلُّبَكَ فِى ٱلسَّـٰجِدِينَ
Yang melihat kamu ketika kamu berdiri (untuk shalat) dan (melihat pula) perubahan gerak badanmu di antara orang-orang yang sujud. (QS. Asy-Syu’ara’ : 218-219)
Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Al-Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak bisa melihat-Nya maka Dia melihatmu. (HR. Muslim)
BERSAMBUNG..
—————————————————-
[1]Diterjemahkan dari kitab “Khudz Aqidataka minal kitab wa as-sunnah ash-shahihah” oleh Syaikh Muhammad bin Jamiil Zainu rahimahullahu.