40 HADITS TENTANG TARBIYAH DAN MANHAJ (Hadits ke-8)
40 HADITS TENTANG TARBIYAH DAN MANHAJ (Hadits ke-8) [1]
عن أبي سعيد الخدري رضي الله تعالى عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: أكمل المؤمنين إيمانا أحسنهم خلقا الموطئون أكنافا الذين يألفون ويؤلفون, ولا خير فيمن لا يألف ولا يؤلف .
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu beliau berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Orang mukmin yang sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya. Yaitu yang tidak mengganggu orang lain, yang berbuat baik kepada (orang lain) dan orang lain berbuat baik kepadanya. Dan tidak ada kebaikan pada diri seseorang yang dia tidak bisa berbuat baik kepada orang lain dan orang lain tidak berbuat baik kepadanya. (HSR. Ath-Thabrani di dalam Al-Ausath).
Faidah Hadits:
1. Sabda Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Orang mukmin yang sempurna imannya”. Ini menunjukkan bahwa iman itu bisa bertambah dan bisa berkurang sebagaimana yang telah diikrarkan dalam aqidah ahlussunnah wal jama’ah.
2. Sabda Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam: “yang paling baik akhlaknya”. Ini menunjukkan akan kemuliaan akhlak yang baik. Dan diantara yang paling menunjukkan akan hal ini adalah pujian Allah kepada akhlak Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (Sesungguhnya dirimu diatas akhlak yang agung).
Dan ini juga menunjukkan bahwa manusia itu bertingkat-tingkat dalam masalah akhlak.
3. Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Yaitu yang tidak mengganggu orang lain, yang berbuat baik kepada (orang lain) dan orang lain berbuat baik kepadanya”. Disini ada seruan bahwa para dai yang menyeru kepada kebenaran adalah orang yang paling utama dengan kebaikan akhlak. Dan ini merupakan sebab dia dicintai oleh manusia dan diterima dakwahnya.
4. Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Yaitu yang tidak mengganggu orang lain”. Imam Ibnu Al-Atsir rahimahullahu berkata: Ini adalah sebuah permisalan, yang maknanya adalah memberi kenyamanan. Seperti kata-kata: Firasyun wathiun yang berarti: tempat tidur yang nyaman. Al-Aknaaf = segala sisi. Maksudnya adalah orang-orang yang ada disekitarnya merasa nyaman untuk bergaul dengannya dan tidak terganggu[2].
5. Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Dan tidak ada kebaikan pada diri seseorang yang dia tidak bisa berbuat baik kepada orang lain dan orang lain tidak berbuat baik kepadanya”. Di dalamnya ada larangan dari membuat orang lain tidak nyaman.
————————————————–
[1] Arba’un Haditsan fii At-Tarbiyah wa Al-Manhaj hal. 22..
[2] An-Nihayah Fii Gharibil Hadits wa Al-Atsar 5/201.