40 HADITS TENTANG TARBIYAH DAN MANHAJ (Hadits ke-10)
40 HADITS TENTANG TARBIYAH DAN MANHAJ (Hadits ke-10)
عن عائشة – رضي الله عنها- قالت : استأذن رهط من اليهود على النبي – صلى الله عليه وسلم – فقالوا: السام عليك. فقلت: بل عليكم السام واللعنة. فقال: ” يا عائشة, إن الله رفيق يحب الرفق في الأمر كله .” قلت: أولم تسمع ما قالوا؟ قال: قلت: وعليكم
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha dia berkata : Ada sekelompok orang-orang Yahudi meminta ijin untuk menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam . Mereka berkata : As-Saam (kematian) atasmu. Aku berkata : Bahkan kematian dan laknat atas kalian. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Wahai ‘Aisyah, sesungguhnya Allah itu Maha Lembut, Dia suka dengan kelembutan dalam segala perkara. Aku berkata: Tidakkah engkau mendengar apa yang mereka katakan: Beliau menjawab: (cukup) engkau menjawab: Semoga (kematian) itu atas kalian juga. [1]
وعنها قالت : قَالَ رسول الله ﷺ :
إِنَّ اللَّهَ رَفِيقٌ يُحِبُّ الرِّفقَ، وَيُعْطِي على الرِّفق ما لا يُعطي عَلى العُنفِ، وَما لا يُعْطِي عَلى مَا سِوَاهُ
Dan di dalam riwayat yang lain ‘Aisyah berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya Allah itu Maha Lembut, suka dengan kelembutan dan dia memberikan atas kelembutan itu apa yang tidak diberikan atas kekerasan atau selain dari kelembutan. [2]
Faidah Hadits:
-Ucapan orang Yahudi “Kematian atasmu”. Ini menunjukkan bahwa:
1. Orang Yahudi adalah para pendusta.
2. Besarnya kebencian Yahudi kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam .
3. Jika musuh-musuh Islam mencela Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dikala beliau masih hidup, maka tidak aneh kalau mereka mencela Islam, Al-Qur’an dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam setelah beliau meninggal dunia.
4. Orang yang mencela Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang terputus (dari rahmat Allah). Sebagaimana firman Allah:
إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ ٱلۡأَبۡتَرُ
Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus. (QS. Al-Kautsar : 3)
Dan sungguh Allah telah memuliakan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, meskipun orang-orang musyrikin tidak menyukainya.
Imam Ibnu Katsir rahimahullahu berkata di dalam akhir tafsir surat Al-Kautsar: Mereka mengira dengan kebodohan mereka bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kalau meninggal putra beliau maka akan terputus nama beliau. Sekali-kali tidak dan tidak akan mungkin itu terjadi. Bahkan Allah mengekalkan pujian beliau ditengah-tengah manusia. Dan Dia mewajibkan syariat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam atas semua hamba-Nya hingga akhir zaman nanti. Semoga shalawat dan salam Allah tercurahkan kepada beliau selama-lamanya hingga hari kiamat.
5. Besarnya makar kelompok-kelompok sesat dan mereka senantiasa mengganggu orang yang berpegang teguh dengan kebenaran meskipun di dalam rumahnya sendiri.
– Sabda Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam “Sesungguhnya Allah Maha Lembut, Dia mencintai kelembutan dalam segala perkara”. Ini menunjukkan:
1. Tidak boleh tergesa-gesa dalam mengambil keputusan.
2. Lemah lembut/berhati-hati itu terpuji dalam segala keadaan sebagaimana tergesa-gesa itu tercela.
3. Ada penetapan sifat lemah lembut dan cinta bagi Allah.
– Sabda Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam “dan dia memberikan atas kelembutan itu apa yang tidak diberikan atas kekasaran atau selain dari kelembutan”. Ini menunjukkan bahwa dengan kelemah lembutan itu maka kebaikan akan diperoleh oleh seorang dai dan yang didakwahi. Sebagaimana kekerasan dalam berdakwah itu bisa menghalangi dai dan yang didakwahi dari kebaikan yang banyak.
——————————————–
[1] HR. Bukhari
[2] HR. Muslim