40 HADITS TENTANG TARBIYAH DAN MANHAJ (Hadits ke-11)
40 HADITS TENTANG TARBIYAH DAN MANHAJ (Hadits ke-11) [1]
عَنْ عُمَرَ بْنِ الخَطَّابِ، : أَنَّ رَجُلًا عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ اسْمُهُ عَبْدَ اللَّهِ ، وَكَانَ يُلَقَّبُ حِمَارًا ، وَكَانَ يُضْحِكُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَكَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ جَلَدَهُ فِي الشَّرَابِ ، فَأُتِيَ بِهِ يَوْمًا ، فَأَمَرَ بِهِ فَجُلِدَ ، فَقَالَ رَجُلٌ مِنَ القَوْمِ : اللَّهُمَّ العَنْهُ ، مَا أَكْثَرَ مَا يُؤْتَى بِهِ ؟ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : لاَ تَلْعَنُوهُ، فَوَاللَّهِ مَا عَلِمْتُ إِنَّهُ يُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ
Dari Umar bin Al-Khattab radhiyallahu ‘anhu bahwa ada seseorang di zaman nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang bernama Abdullah dan dia digelari dengan himaar/keledai. Orang itu suka membuat tertawa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dahulu pernah mencambuknya karena minuman keras. Suatu saat pernah dia diperintahkan untuk dicambuk, namun ada seseorang yang mengatakan: Ya Allah laknatlah dia karena dia sering mabuk-mabukan. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun berkata: Jangan kalian melaknatnya, demi Allah tidaklah aku melihatnya kecuali dia mencintai Allah dan Rasul-Nya. (HR. Bukhari)
Faidah Hadits:
– Ucapan Umar radhiyallahu ‘anhu “Orang itu suka membuat tertawa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.”
1. Ini menunjukkan kebaikan akhlak Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
2. Di dalam hal ini ada bantahan terhadap yang mengatakan tidak boleh bagi orang yang terhormat untuk tertawa secara mutlak.
3. Tidak tercela bagi seseorang yang terbiasa untuk bercanda selama tidak mengandung hal yang dilarang seperti mengghibah, mengadu domba, mencela atau yang semisal dengannya.
– Sabda Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam “Janganlah kalian melaknatnya, demi Allah tidaklah aku melihatnya kecuali dia mencintai Allah dan Rasul-Nya”.
1. Di dalamnya terdapat pengingkaran bagi yang menyelisihi manhaj pengingkaran.
2. Ada larangan untuk melaknat yang tidak pada tempatnya.
3. Menggunakan metode hikmah dalam mendakwahi orang yang berlumuran dosa.
4. Memperhatikan sikon manusia pada saat mengingkari perbuatan (dosa) mereka.
– Sabda Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam “dia mencintai Allah dan Rasul-Nya” .
1. Mencintai Allah mengharuskan mencintai Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam.
2. Menyebutkan kebaikan bagi pelaku dosa untuk memotivasinya bertaubat dan agar manusia berlemah lembut kepadanya.
3. Tidak boleh putus asa dalam menasehati pelaku maksiat meskipun berulang-ulang dilakukan.
4. Pelaku dosa besar tidak kafir.
——————————————–
[1] Arba’un hadiitsan fi at-tarbiyah wa al-manhaj hal.26.