KEJAHILAN PLUS KELICIKAN
ودَعْ عَنْكَ التَّدَخُّلَ في عُلُومٍ
تَدَخُّلَ جَاهِلٍ في ذا المَضيقِ
Jangan kamu ikut campur dalam ilmu ini
seperti kelakuan orang jahil (yang tidak tahu diri)
تَقبَّلْ حقَّنا دُوْنَ انْزِعَاجٍ
بِلا فِعْلِ الزَّفِيْرِ ولَا الشَّهِيْقِ
Terimalah kebenaran (bantahan) kami tanpa berisik
Tanpa teriak-teriak maupun provokasi
ولَا تَقْبَـلْ أُخُوَّةَ غَيْرِ حَقٍّ
ولَا وُدٍّ كَذَيَّاك الصَّدِيْقِ
Jangan kamu terima persaudaraan yang palsu
dan kecintaan (dusta) seperti teman (sebelah) sini
فإنَّ الحَقَّ يَعْلُوْهُ بهـاءٌ
بَهَاءُ الْعِلْمِ والهَـدْيِ الأَنِيْقِ
Sesungguhnya kebenaran itu terang benderang
terangnya ilmu dan petunjuk yang indah ini
حَقِيْقَةُ جَهْلِهِ جَهْلٌ تمادى
به سُوْءٌ إلى الْجَهْلِ الْعَمِيْقِ
Hakikat kejahilannya adalah kejahilan yang mengantarkan
kejelekannya kepada kejahilan yang dalam sekali
فَلَا لِيْنٌ ولَا حِلْمٌ مُضَافٌ
كَذَا الحُلَفَاءُ مِنْ هَذا الْفَرِيْقِ
Tidak ada kelembutan dan kasih sayang
pada gerombolan orang-orang ini
ويَا لَيْتَ التَّأَدُّبَ كَانَ سَترًا
لجهلهمُ سِوَى القَوْلِ الصَّفِيْقِ
Alangkah baiknya jika adab (tahu diri) sebagai penutup
akan kejahilan mereka selain ucapan provokasi (semisal terhadap takmir masjid/panitia kajian yang selalu dibisiki)
فَلَا يَغْرُرْكَ مِنْ جَهْلٍ سَناءٌ
ولا لونٌ له حُسْنُ البَرِيْقِ
Janganlah propaganda indah (mereka) membuatmu tertipu dengan kejahilan
maupun permainan licik mereka (nan keji)
(Diringkas dari Ar-Rad Al-Burhani hal. 38 oleh Syaikh Ali bin Hasan Al-Halabi Al-Atsari rahimahullahu)
وَمَكَرُوا۟ وَمَكَرَ ٱللَّهُ وَٱللَّهُ خَيْرُ ٱلْمَٰكِرِينَ
Mereka membuat makar dan Allah balas makar mereka. Allahlah sebaik-baik yang membalas makar. (QS. Ali-Imran: 54)