AQIDAH IMAMNYA PARA IMAM TENTANG TURUNNYA ALLAH KE LANGIT DUNIA
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda: Rabb kita tabaraka wa ta’ala turun ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir seraya berfirman: Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, maka Aku akan kabulkan dan barangsiapa yang memohon kepada-Ku, maka Aku akan beri serta barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku, maka Aku akan ampuni. (HR. Bukhari dan Muslim)
Imam Ibnu Khuzaimah Asy-Syafi’i yang digelari dengan Imamnya para imam (wafat tahun 311 H) rahimahullahu berkata:
- Bab penyebutan hadits-hadits shahih yang diriwayatkan oleh para ulama Hijaz dan Irak dari Nabi ﷺ tentang turunnya Allah ke langit dunia setiap malam.
- Kami bersaksi dengan persaksian orang yang mengikrarkan dengan lisannya, membenarkan dengan hatinya serta meyakini apa yang terkandung di dalam hadist-hadits tersebut tentang turunnya Allah tanpa dibagaimanakan turunnya.
Hal ini karena Nabi kita Al Musthofa ﷺ tidak membagaimanakan turunnya Allah ke langit dunia, namun beliau hanya mengabarkan bahwa Allah turun. Dan
Allah jalla wa ‘ala serta Rasul-Nya ‘alaihi as-salam tidak mungkin tidak menerangkan tentang urusan agama yang dibutuhkan oleh kaum muslimin.
- Kami mengatakan dan membenarkan apa yang terkandung dalam hadits-hadits tersebut tentang turunnya Allah tanpa memaksakan diri untuk membagaimanakan turunnya. Hal ini karena Nabi ﷺ tidak menjelaskan bagaimananya Allah turun.
- Dan di dalam hadist-hadits tersebut terdapat dalil bahwa Allah ada di atas langit sebagaimana yang dikabarkan oleh Nabi ﷺ bahwasanya Allah turun. Dan mustahil dalam bahasa Arab untuk dikatakan turun dari bawah ke atas, namun yang benar secara bahasa bahwasanya turun itu dari atas ke bawah.
(Kitab At-Tauhid hal. 125-126 oleh Imam Ibnu Khuzaimah dengan ta’liq Syaikh Muhammad Khalil Harras cetakan 1398 H / 1978 M Dar Al-Kutub Al-‘Ilmiyah)