PRAKTIK TAHDZIR ALA IMAM AHLUSSUNNAH
▶️ Ibnu Al-Jauzi rahimahullahu berkata: “Dahulu Imam Abu Abdillah Ahmad bin Hambal rahimahullahu karena kerasnya dalam berpegang teguh dengan Sunnah dan melarang dari Kebid’ahan, maka beliau pun membicarakan (mentahdzir) sekelompok orang yang terhormat jika ada dari mereka yang menyelisihi Sunnah dan ucapan beliau itu sebagai bentuk nasihat untuk agama.” (Manaqib Imam Ahmad hal. 253 oleh Ibnu Al-Jauzi rahimahullahu)
▶️ Di antara tahdziran keras Imam Ahlussunah wal Jamaah Imam Ahmad bin Hambal rahimahullahu terhadap individu-individu yang sesat (meskipun sebagian mereka adalah tokoh masyarakat):
- Ahmad bin Rabah: Dia adalah pengikut kelompok Jahmiyah yang sudah ma’ruf (dikenal dengan kesesatannya tersebut). Jika dia menjabat sesuatu dari perkara kaum muslimin, maka dia akan banyak memadharatkan kaum muslimin karena kebid’ahan dan (kesesatan) madzhabnya.
- Ibnu Khalanji: Dia (juga) pengikut Jahmiyah yang ma’ruf. Dan dia yang paling berbahaya terhadap manusia dan paling jelek.
- Syu’aib bin Sahl: Dia pengikut kelompok Jahmiyah yang ma’ruf.
- Ubaidullah bin Ahmad: Dia pengikut kelompok Jahmiyah yang ma’ruf.
- Abu Syu’aib: Dia pengikut kelompok Jahmiyah yang ma’ruf.
- Muhammad bin Manshur: Dia itu bersama (Ibnu) Abi Du’ad (tokoh penyesat umat).
- Ibnu Ali bin Al-Ja’ad: Dia dikenal oleh manusia sebagai pengikut kelompok Jahmiyah yang masyhur.
- Al-Fath bin Sahl: Dia pengikut kelompok Jahmiyah yang ma’ruf dan dia dari golongan Bisyr Al-Marisi (tokoh penyesat umat).
- Ibnu Ats-Tsalji: Dia adalah mubtadi’ (ahlil bid’ah) pengekor hawa nafsu.
- Ibrahim bin ‘Attan: Aku tidak mengenalnya (secara mendalam) akan tetapi dia adalah pengikut Bisyr Al-Marisyi, maka wajib untuk diwaspadai dan tidak didekati serta tidak diberikan jabatan apapun.
(Manaqib Imam Ahmad bin Hambal hal. 251-252) - Ibnu Abi Qutailah: Dia zindik, zindik, zindik.
(Manaqib Imam Ahmad bin Hambal hal. 247) - Harits Al-Muhasibi: Jangan engkau tertipu dengan kekhusyukan dan kelembutannya serta ketundukan kepalanya, karena dia adalah orang yang jelek (sesat). Tidak ada yang mengetahui kecuali yang telah berinteraksi dengannya. Jangan engkau berbicara dengannya, tidak ada kehormatan baginya.
(Thabaqat Al-Hanabilah 1/234 oleh Ibnu Abil Ya’la) - Abu Bakar Al-Maghazali: Alangkah butuhnya dirimu untuk dihukum seperti Shabigh yang dihukum oleh Umar.
(Thabaqat Al-Hanabilah 1/355) - Ya’qub bin Syaibah: Dia mubtadi’ pengikut hawa nafsu.
(Siyar A’lam An-Nubala’ 12/478 oleh Imam Adz-Dzahabi) - Husain Al-Karabisi: Dia berdusta -semoga Allah membongkarnya- dia itu busuk.
(As-Sunnah 1/165-166 oleh Abdullah bin Ahmad bin Hambal)