SYUBHAT KEMATIAN PENYESAT UMAT
Syaikh ‘Alwi bin Abdul Qadir As-Saqqaf/Assegaf Hafizhahullahu berkata:
Mungkin ada sebagian orang yang menyelisihi sikap salafush shalih dalam menyikapi kematian ahlul bid’ah (seperti dalam edisi sebelumnya) berhujjah dengan nukilan Al-Hafizh Ibnu Al-Qayyim dalam kitab Madarijus Salikin 2/345 tentang sikap guru beliau yaitu Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah terhadap musuh beliau. Al-Hafizh Ibnu Al-Qayyim rahimahullahu berkata: “Aku pernah mendatangi (Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullahu) seraya memberikan kabar gembira kepada beliau tentang kematian musuh bebuyutan beliau yang paling sering menyakiti beliau, namun beliau justru melarang dan mengingkariku serta beliau mengucapkan Innalillahi wa Innailaihi raji’un.”
Barangsiapa yang mau merenungkan hal ini, maka dia akan mendapatkan kesimpulan bahwa tidak ada pertentangan antara sikap salafush shalih dan sikap beliau. Adapun sikap Syaikhul Islam tersebut menunjukkan bahwa beliau tidak membalas dendam dalam urusan pribadi beliau sendiri. Oleh karena itu, ketika datang murid beliau memberikan kabar gembira kepada beliau tentang kematian salah seorang musuh bebuyutan beliau yang paling sering menyakiti beliau, maka beliau pun melarang dan mengingkarinya. Hal ini dikarenakan sang murid menampakkan kegembiraannya kepada beliau lantaran kematian musuh (pribadi) beliau bukan karena keberadaannya sebagai seorang tokoh bid’ah dan kesesatan.
Jika para salafush shalih bergembira dengan kematian dai penyesat umat, namun ada sebagian (bahkan banyak dari yang mengaku salafi) bersedih dan menangis (bahkan memuji-muji) ketika salah seorang dari penyesat umat tersebut meninggal dunia bahkan berdoa kepada Allah agar diberikan ganti yang semisal dengan orang tersebut. Semoga Allah tidak mengabulkan doanya.
Orang-orang yang bersedih (bahkan memuji) tersebut dikhawatirkan (akan semakin tersesat) dalam urusan agama ini, jika mereka telah mengetahui kesesatan yang telah mati tersebut. Karena tidaklah seorang muslim yang takut kepada Allah dan memiliki kecemburuan terhadap agama ini melainkan dia bergembira atas kematian orang-orang yang telah dimaklumi keberadaannya itu bisa menghancurkan Islam.
Kita memohon kepada Allah untuk menggembirakan kita dengan kematian setiap dai penyesat umat. Dan semoga Allah menampakkan kepada kita kebenaran itu adalah kebenaran serta menolong kita untuk mengikutinya. Dan Semoga Allah menampakkan kepada kita kebatilan itu adalah kebatilan serta menolong kita untuk menjauhinya. Dan semoga Allah mengokohkan kita diatas agama-Nya dan untuk kita berpegang teguh dengan kitab-Nya dan Sunnah Nabi-Nya ﷺ.
(Diterjemahkan dari makalah Al-Mauqif Asy-Syar’i Min Wafati Ahlil Bida’i Wa Adh-Dhalal oleh Syaikh ‘Alwi bin Abdul Qadir As-Saqqaf hafizhahullah yang tercantum di Web beliau dorar.net dan juga ada di web www[dot]kulalsalafiyeen[dot]com
Link PDF: