KETIKA MENCLA-MENCLE SUDAH JADI MANHAJ/WATAK
Baru kemarin sang oknum ngomong:
-“1- Mengingkari, mencela dan mengkritik penguasa terang²an. Seperti: pejabat ini guuuuoblok harusnya begini dan begitu..ini tidak boleh.”
Sekarang dia mendompleng atau nge-share kritikan orang (meskipun tokoh agama) terhadap penguasa/pemerintah (salah satu kementerian RI).
Syaikh Abdullah bin Shalih Al-‘Ubailan hafidzahullahu berkata*: “Karakteristik Ahlussunnah wal Jamaah dan ciri khas mereka adalah: Yang Pertama: Konsistennya mereka di atas kebenaran dan tidak Mencla-Mencle sebagaimana kebiasaan ahlul ahwa’ (pengekor hawa nafsu alias ahli bid’ah).
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullahu berkata**:
“Kesimpulannya bahwa konsistensi dan keteguhan yang ada pada diri ahlul hadits dan as-sunnah itu berlipat-lipat ganda jika dibandingkan dengan ahlul Kalam dan filsafat”.”
Apakah memang ini hasil sang oknum belajar di sekolah ahlul Kalam?! Na’udzu billahi min dzalika.
—————————
[*] An-Nubadz ‘ala Syarh As-Sunnah Lil Barbahari hal. 45 oleh Syaikh Abdullah bin Shalih Al-‘Ubailan.
[**] Majmu’ Fatawa 4/51 oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah.