AWAS SYUBHAT “SALAFI HARAKI” !!!
Akhir-akhir ini kita dapati seruan dari sebagian dai yang ngaku salafi tapi aroma tulisannya di medsos (adalah) aroma haraki yaitu kita bersatu dalam menghadapi musuh (komunis, sekuler, atau orang kafir yang menghina nabi ﷺ) dan tidak usah saling mencela/mentahdzir karena berbeda pendapat (padahal dalam masalah aqidah dan manhaj).
Syaikh Hamad bin Ibrahim Al-Utsman hafizhahullahu berkata dalam kitabnya “Zajru Al-Mutahawin Bi Dharari Qaidah Al-Ma’dzirah wa At-Ta’awun”* hal. 98:
“Orang-orang jahil kuadrat menyeru untuk tidak mencela/membantah/mentahdzir oknum-oknum yang salah/menyimpang dan ahli bid’ah dengan tujuan persatuan (semisal bersatu untuk melawan penghina Nabi ﷺ atau melawan komunis, sekuler cs). Mereka tidak paham bahwa bid’ah dan kesalahan-kesalahan (terutama dalam masalah aqidah dan manhaj) serta penyimpangan-penyimpangan tersebut merupakan sumber perpecahan dan mengeluarkan manusia dari jalan yang lurus.
Dengan adanya penyimpangan-penyimpangan ini justru tidak akan ada persatuan selama-lamanya.
Seandainya kita mau menuruti kemauan mereka (dengan tidak membantah penyimpangan mereka), perpecahan ini tidak akan mungkin sirna, karena Allah telah mentakdirkannya secara kauni. Yang wajib adalah membantah kebid’ahan dan penyimpangan dalam rangka menjaga (kesucian) syariat dari segala bentuk penyelewengan. ‘Ashim Al-Ahwal berkata kepada Qatadah (tabi’in): ‘Aku berpendapat sebaiknya para ulama tidak saling bantah membantah (mencela).’, maka Qatadah berkata: ‘wahai Ahwal, Tidakkah engkau tahu bahwa seseorang jika telah berbuat bid’ah maka selayaknya untuk dibantah hingga bisa diwaspadai’.” **
* Kitab ini sangat amat spesial karena khusus membantah kaidah bid’ah kelompok Harakah yang sudah menular kepada sebagian oknum dai yang ngaku salafi yaitu kaidah “kita saling tolong-menolong dalam hal yang kita sepakati dan kita saling toleransi dalam hal yang kita perselisihkan”. Dan karena kitab ini juga telah mendapatkan rekomendasi ulama senior ahlussunnah di zaman ini yaitu Syaikh Abdul Muhsin Al-Abbad Al-Badr hafizhahullahu dan dimuraja’ah oleh Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan hafizhahullahu.
** Syarhu Ushul I’tiqad Ahlisunnah oleh Imam Al-Lalikai 1/154 no. 256.