BOLEHKAH MEMULIAKAN AHLUL BID’AH?
Allah berfirman:
یَـٰۤأَیُّهَا ٱلنَّبِیُّ جَـٰهِدِ ٱلۡكُفَّارَ وَٱلۡمُنَـٰفِقِینَ وَٱغۡلُظۡ عَلَیۡهِمۡۚ وَمَأۡوَىٰهُمۡ جَهَنَّمُۖ وَبِئۡسَ ٱلۡمَصِیرُ
“Wahai Nabi! Berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik, dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka adalah neraka Jahannam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.” (QS. At-Taubah: 73)
Rasulullah ﷺ bersabda: “Jangan kalian mengatakan ‘sayyid/tuan’ kepada orang munafik.” (HSR. Abu Daud)
- Ibrahim bin Maisarah (wafat tahun 132 H) rahimahullahu berkata: “Barangsiapa memuliakan ahlul bid’ah maka dia telah membantu untuk menghancurkan Islam.” (Al-Ibanah Ash-Shughra poin 113 oleh Ibnu Baththah Al-Ukbari rahimahullahu)
- Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullahu berkata: “Barangsiapa yang mengagungkan ahlul bid’ah maka dia telah membantu untuk menghancurkan Islam. Dan barangsiapa yang tersenyum di hadapan ahlul bid’ah maka dia telah meremehkan apa yang Allah turunkan kepada Nabi Muhamad ﷺ.” (Syarhu As-Sunnah hal. 69 oleh Imam Al-Barbahari rahimahullahu).
Imam Asy Syathibi rahimahullahu berkata: “Sesungguhnya memuliakan ahlul bid’ah itu mengandung dua kerusakan yang bisa menghancurkan Islam:
- Membuat orang-orang awam tertipu dengannya hingga dia mengikuti bid’ah (menjadi pengikut) mereka.
- Orang yang memuliakan ahlul bid’ah seperti orang yang memotivasi untuk berbuat bid’ah.” (Al-I’thisham hal. 114).
(Diantara) fenomena Memuliakan Ahlul Bid’ah:
- Memberikan gelar-gelar kehormatan kepada mereka (demikian pula dengan memuji-muji mereka).
- Memberikan kunyah (seperti Abu Abdillah, dst) kepada mereka.
- Berseri-seri dan tersenyum di hadapan mereka.
- Mengutamakan/memprioritaskan mereka di dalam suatu majelis/forum.
- Berlemah lembut ketika berbicara dengan mereka.
- Mengundang mereka di acara makan-makan.
- Mengucapkan selamat kepada mereka pada hari raya dan selainnya.
- Mengangkat mereka di jabatan penting.
- Mengajak mereka bermusyawarah dan mengambil pendapat mereka.
(Diringkas dari Mauqif Ahlissunnah Wal Jamaah Min Ahlil Ahwa’ Wal Bida’ 2/567-582 cetakan pertama tahun 1422 H Maktabah Al-Ulum Wa Al-Hikam Oleh Syaikh Dr. Ibrahim bin ‘Amir Ar-Ruhaili hafizhahullahu)