ULAMA-ULAMA BESAR AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH MENTAHDZIR IKHWANUL MUSLIMIN*
Perkumpulan Ulama-Ulama Besar (Arab Saudi) menyatakan:
Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. Semoga shalawat dan salam tercurahkan kepada hamba dan utusan-Nya serta pembawa Wahyu-Nya, manusia pilihan-Nya Nabi kita, Imam kita, Tuan kita yaitu Muhammad bin Abdillah, beserta keluarga dan para sahabat beliau serta orang-orang yang mengikuti jalan dan petunjuk beliau hingga hari kiamat. Amma Ba’du:
- Sesungguhnya Allah ta’ala menyeru untuk bersatu diatas kebenaran [1] dan melarang dari perpecahan serta perselisihan. Allah berfirman:
إِنَّ ٱلَّذِينَ فَرَّقُواْ دِينَهُمۡ وَكَانُواْ شِيَعٗا لَّسۡتَ مِنۡهُمۡ فِي شَيۡءٍۚ إِنَّمَآ أَمۡرُهُمۡ إِلَى ٱللَّهِ ثُمَّ يُنَبِّئُهُم بِمَا كَانُواْ يَفۡعَلُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agama-Nya dan mereka menjadi bergolongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu kepada mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah terserah kepada Allah, kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat”. (QS. Al-An’âm: 159
Dan Allah memerintahkan kepada hamba-hamba-Nya untuk mengikuti jalan yang lurus serta melarang mereka dari jalan-jalan yang bisa memalingkan mereka dari kebenaran. Allah berfirman:
وَأَنَّ هَٰذَا صِرَٰطِي مُسۡتَقِيمٗا فَٱتَّبِعُوهُۖ وَلَا تَتَّبِعُواْ ٱلسُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمۡ عَن سَبِيلِهِۦۚ ذَٰلِكُمۡ وَصَّىٰكُم بِهِۦ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ
“Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa.” (QS. Al-An’âm: 153)
- Sesungguhnya mengikuti jalan yang lurus itu dengan berpegang teguh dengan Al-Quran dan Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Hadits-hadits yang shahih telah menjelaskan bahwa jalan-jalan yang dilarang Allah untuk diikuti adalah kelompok-kelompok yang menyimpang dari kebenaran. Telah shahih dari hadits Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu bahwa beliau berkata: “Pernah suatu saat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menggaris satu garis dengan tangan beliau seraya berkata: Inilah jalan Allah yang lurus. Kemudian Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam menggaris (garis yang banyak) di sebelah kanan dan kiri dari satu garis tersebut seraya berkata: Inilah jalan-jalan yang banyak, tidak ada satu jalanpun darinya melainkan diatasnya ada setan yang menyeru kepadanya. Kemudian Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam membacakan ayat:
وَأَنَّ هَٰذَا صِرَٰطِي مُسۡتَقِيمٗا فَٱتَّبِعُوهُۖ وَلَا تَتَّبِعُواْ ٱلسُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمۡ عَن سَبِيلِهِۦۚ
“Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya.“ (QS. Al-An’âm: 153).” (HR. Ahmad)
- Seorang sahabat yang mulia yaitu Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata tentang firman Allah:
فَٱتَّبِعُوهُۖ وَلَا تَتَّبِعُواْ ٱلسُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمۡ عَن سَبِيلِهِۦۚ
“maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya.“ (QS. Al-An’âm: 153)
أَقِيمُواْ ٱلدِّينَ وَلَا تَتَفَرَّقُواْ فِيهِۚ
“Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya.” (QS. Asy-Syura: 13) dan yang semisal dengannya di dalam Al-Quran: Allah memerintahkan orang-orang beriman untuk bersatu (di atas kebenaran) dan melarang mereka dari perpecahan. Dan Allah mengabarkan bahwa orang-orang sebelum mereka itu binasa karena mereka berdebat kusir di dalam urusan agama (alias mendebat firman Allah dan Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam).
- Berpegang teguh dengan Al-Quran dan Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam [2] merupakan jalan meraih ridha Allah serta pondasi persatuan dan kesatuan serta benteng dari segala bentuk kejelekan dan fitnah. Allah berfirman:
وَٱعۡتَصِمُواْ بِحَبۡلِ ٱللَّهِ جَمِيعٗا وَلَا تَفَرَّقُواْۚ وَٱذۡكُرُواْ نِعۡمَتَ ٱللَّهِ عَلَيۡكُمۡ إِذۡ كُنتُمۡ أَعۡدَآءٗ فَأَلَّفَ بَيۡنَ قُلُوبِكُمۡ فَأَصۡبَحۡتُم بِنِعۡمَتِهِۦٓ إِخۡوَٰنٗا وَكُنتُمۡ عَلَىٰ شَفَا حُفۡرَةٖ مِّنَ ٱلنَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنۡهَاۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمۡ ءَايَٰتِهِۦ لَعَلَّكُمۡ تَهۡتَدُونَ
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” (QS. Âli-Imrân: 103)
- Dari semua ini diketahui bahwa setiap yang bisa merusak persatuan terhadap pemimpin kaum muslimin baik dengan menebarkan syubhat-syubhat [3] serta pemikiran-pemikiran (mencela pemimpin kaum muslimin), atau membangun kelompok yang ada ba’iat serta gerakan (bawah tanah) atau yang lainnnya, maka itu diharamkan oleh Al-Quran dan As-Sunnah. Dan kelompok pertama dari kelompok-kelompok (yang menyimpang tersebut) yang kami tahdzir/peringatkan (umat akan kesesatan dan bahayanya) adalah kelompok Ikhwanul Muslimin. Ini adalah kelompok yang menyimpang, tegak diatas kudeta dan pemberontakan terhadap pemimpin kaum muslimin, menimbulkan banyak fitnah di berbagai negara, mengakibatkan kekacauan di dalam negeri, dan (mereka) menyifati masyarakat kaum muslimin dengan masyarakat jahiliyah.
Sejak berdirinya kelompok ini tidak tampak perhatian mereka terhadap aqidah islamiyah (shahihah) [4] dan juga tentang ilmu-ilmu Al-Quran dan As-Sunnah. Akan tetapi tujuan mereka adalah menggapai kepemimpinan (mengambil alih kekuasaan). Oleh karenanya, sejarah mereka penuh dengan berbagai macam kejelekan dan fitnah. Dan dari rahim mereka terlahir kelompok-kelompok terorisme radikalisme yang menebarkan kerusakan terhadap berbagai negeri dan manusia, sebagaimana yang telah diketahui dan disaksikan dari kejahatan-kejahatan kekerasan dan perbuatan terorisme (mereka) di atas bumi ini.
- Dari penjelasan tadi, maka telah jelas bahwa kelompok Ikhwanul Muslimin adalah kelompok terorisme [5] yang tidak menggambarkan manhaj Islam. Akan tetapi kelompok ini mengikuti visi misi hizbiyah yang menyelisihi petunjuk agama kita yang lurus. Dan mereka bersembunyi dibalik kedok agama padahal mereka yang menyelisihinya baik dalam bentuk membuat perpecahan, menimbulkan fitnah dan radikalisme terorisme.
- Maka wajib bagi semuanya untuk berhati-hati dari kelompok ini dan tidak menisbatkan diri kepada mereka atau mendukung mereka. [6]
- Kita mohon kepada Allah untuk menjaga kita semua dari segala bentuk kejelekan dan fitnah. Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada nabi kita Muhammad, keluarga beliau dan para sahabat beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam.
[*] Inilah kelompok yang menyerukan kaidah persatuan diatas kesesatan yang sudah diadopsi dan disebarkan oleh sebagian oknum yang mengaku “salafi” akhir-akhir ini.
[1] Inilah persatuan ala ahlussunnah, bukan persatuan diatas aqidah dan manhaj yang menyimpang.
[2] Bedakan antara petuah ulama ahlussunnah diatas dengan celotehan oknum yang nyinyiri seruan Ittiba’ Sunnah!!!
[3] Hati-hati juga dengan yang suka mencla-mencle, terkadang mencela pemimpin kaum muslimin atau mengkritiknya (nyinyiri) di medsos dan terkadang memujinya.
[4] Salah satu karakteristik ahlussunnah adalah memprioritaskan dakwah kepada tauhid atau aqidah shahihah. Dan ciri ahlul bid’ah mereka tidak mau memprioritaskan masalah ini bahkan memusuhi para pengibar benderanya.
[5] Beda antara sikap ulama ahlussunnah yang tegas dan keras terhadap pemikiran atau oknum dan kelompok yang menyimpang dengan orang-orang yang sok bijak, jahil tapi nglama’. Apakah ulama-ulama itu tidak berakhlak?!
[6] Demikian pula wajib berhati-hati dengan oknum yang juga menebarkan pemikiran kelompok ini meski berkedok “salafi”.
Teks Bahasa Arab:
بيان هيئة كبار العلماء
الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على عبده ورسوله وأمينه على وحيه، وصفوته من خلقه، نبينا وإمامنا وسيدنا محمد بن عبدالله وعلى آله وأصحابه، ومن سلك سبيله، واهتدى بهداه إلى يوم الدين..
أما بعد:
- فإن الله تعالى أمر بالاجتماع على الحق ونهى عن التفرق والاختلاف قال تعالى: ” إن الذين فرقوا دينهم وكانوا شيعا لست منهم في شيء إنما أمرهم إلى الله ثم ينبئهم بما كانوا يفعلون”، وأمر العباد باتباع الصراط المستقيم، ونهاهم عن السبل التي تصرف عن الحق، فقال سبحانه: ” وأن هذا صراطي مستقيماً فاتبعوه ولا تتبعوا السبل فتفرق بكم عن سبيله ذلكم وصاكم به لعلكم تتقون”.
- وإنما يكون اتباع صراط الله المستقيم بالاعتصام بكتاب الله عز وجل وسنة رسوله صلى الله عليه وسلم، وقد دلت الأحاديث الصحيحة على أنّ مِن السبل التي نهى الله تعالى عن اتباعها المذاهب والنحل المنحرفة عن الحق، فقد ثبت من حديث عبدالله بن مسعود رضي الله عنه أنه قال: خط رسول الله صلى الله عليه وسلم خطاً بيده ثم قال : ” هذا سبيل الله مستقيماً”، ثم خط عن يمينه وشماله، ثم قال : هذه السبل ليس منها سبيل إلاّ عليه شيطان يدعو إليه، ثم قرأ : ” وأن هذا صراطي مستقيماً فاتبعوه ولا تتبعوا السبل فتفرق بكم عن سبيله” رواه الإمام أحمد.
- قال الصحابي الجليل عبدالله بن عباس رضي الله عنهما في قوله تعالى: ” فاتبعوه ولا تتبعوا السبل فتقرق بكم عن سبيله” وقوله: ” أقيموا الدين ولا تتفرقوا فيه” ونحو هذا في القرآن، قال: أمر الله المؤمنين بالجماعة، ونهاهم عن الاختلاف والفرقة، وأخبرهم أنه إنما هلك من كان قبلهم بالمِراء والخصومات في دين الله.
- والاعتصام بكتاب الله عز وجل وسنة رسوله صلى الله عليه وسلم هو سبيل إرضاء الله وأساس اجتماع الكلمة، ووحدة الصف، والوقاية من الشرور والفتن، قال تعالى: “واعتصموا بحبل الله جميعاً ولا تفرقوا واذكروا نعمت الله عليكم إذ كنتم أعداء فألف بين قلوبكم فأصبحتم بنعمته إخوانا وكنتم على شفا حفرة من النار فأنقذكم منها كذلك يبين الله لكم آياته لعلكم تهتدون”.
- فعُلم من هذا: أن كل ما يؤثر على وحدة الصف حول ولاة أمور المسلمين من بث شبه وأفكار، أو تأسيس جماعات ذات بيعة وتنظيم، أو غير ذلك، فهو محرم بدلالة الكتاب والسنة. وفي طليعة هذه الجماعات التي نحذر منها جماعة الإخوان المسلمين، فهي جماعة منحرفة، قائمة على منازعة ولاة الأمر والخروج على الحكام، وإثارة الفتن في الدول، وزعزعة التعايش في الوطن الواحد، ووصف المجتمعات الإسلامية بالجاهلية، ومنذ تأسيس هذه الجماعة لم يظهر منها عناية بالعقيدة الإسلامية، ولا بعلوم الكتاب والسنة، وإنما غايتها الوصول إلى الحكم، ومن ثم كان تاريخ هذه الجماعة مليئاً بالشرور والفتن، ومن رَحِمها خرجت جماعاتٌ إرهابية متطرفة عاثت في البلاد والعباد فساداً مما هو معلوم ومشاهد من جرائم العنف والإرهاب حول العالم.
- ومما تقدم يتضح أن جماعة الإخوان المسلمين جماعة إرهابية لا تمثل منهج الإسلام، وإنما تتبع أهدافها الحزبية المخالفة لهدي ديننا الحنيف، وتتستر بالدين وتمارس ما يخالفه من الفرقة وإثارة الفتنة والعنف والإرهاب.
- فعلى الجميع الحذر من هذه الجماعة وعدم الانتماء إليها أو التعاطف معها.
- والله نسأل أن يحفظنا جميعاً من كل شر وفتنة وصلى الله وسلم على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين.
Sumber: https://www.spa.gov.sa/2155560
Link PDF: