MANHAJ DAKWAH PARA NABI
Syaikh Shalih bin Fauzan hafizhahullahu berkata: Wajib bagi para dai untuk memulai (dalam berdakwah) dengan hal-hal yang penting. Maka dia mulai dengan perbaikan aqidah, karena itu adalah pondasi bagi semua amal ibadah…Demikian pula dakwah Nabi kita Muhammad ﷺ selama 13 tahun di kota Makkah sebelum berhijrah menyeru mereka untuk bertauhid dan melarang mereka dari kesyirikan, sebelum beliau menyeru mereka kepada shalat, zakat, puasa dan haji. Ini menunjukkan bahwa manhaj para Nabi di dalam berdakwah itu satu manhaj, yaitu memulai dengan dakwah kepada tauhid dan melarang dari kesyirikan, kemudian baru menyeru kepada hukum-hukum syariat yang lain. Ini dilakukan meski di tengah masyarakat yang sudah muslim, dikarenakan masih banyak kesyirikan ditengah-tengah mereka dan di negeri mereka. Hal ini disebabkan banyaknya para dukun/paranormal, dajjal/pendusta yang menyeru kepada kerusakan aqidah. Di masyarakat kita sekarang -sebagaimana yang kalian ketahui- banyak sekali fenomena-fenomena syirik besar semisal penyembahan kepada kuburan keramat di tengah negeri-negeri kaum muslimin, namun hanya sedikit yang mengingkarinya dari para dai yang banyak jumlahnya. Dan ini menunjukkan akan kerusakan manhajnya di dalam berdakwah.
(Muhâdharât fi Al-Aqîdah wa Ad-Dakwah 1/126-127)