JAWABAN SYUBHAT TENTANG “KHURUJ/KUDETA” (Edisi 4)
Sang penulis syubhat mengatakan:
❌(Sepertinya mereka hanya fokus pada Hasan Al-Bashri, padahal meski tak ikut berontak Hasan Al-Bashri juga tidak pernah mengajak untuk taat kepada Hajjaj, bahkan mengatakan yang buruk tentangnya)❌
Jawaban Atas Syubhat di atas sebagai berikut:
1- Alhamdulillah para masyayikh salafiyyun di antaranya Syaikh Abdul Malik hafizhahullahu tidak hanya fokus pada Hasan Al-Bashri. Dan hal ini terbukti dengan bantahan terperinci yang sudah kita posting.
2- Statement penulis syubhat tersebut hanyalah zhan (prasangka) saja, sedangkan Rasulullah ﷺ bersabda:
إيَّاكُمْ والظَّنَّ، فإنَّ الظَّنَّ أكْذَبُ الحَديثِ
“Jauhkanlah diri kalian dari prasangka karena prasangka itu sedusta-dustanya ucapan.” (HR. Muslim)
3- Hasan Al-Bashri rahimahullah bukan hanya sekedar tak ikut memberontak, tapi beliau juga melarang dari pemberontakan serta menyuruh manusia untuk bersabar atas kezhaliman pemimpin kaum muslimin serta tetap mentaati mereka.
Imam Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata:
واللهِ لو أن النَّاسَ إذا ابْتُلُوا من قِبلِ سُلْطانِهِم صَبَرُوا ما لَبِثُوا أن يَرْفَعَ اللهُ عز وجل ذلك عَنْهُم وذلك أنَّهُم يَفْزَعُونَ إلى السَّيْفِ فَيُوكَلون إليه وواللهِ ما جَاءُوا بيوم خير قط
Demi Allah, seandainya manusia apabila diuji dengan adanya pemimpin (yang zhalim) lalu mereka bersabar, maka Allah akan segera mengentaskan ujian/musibah dari mereka. Akan tetapi mereka lebih suka menghunuskan pedang hingga merekapun diserahkan kepadanya. Dan demi Allah mereka tidak bisa mendatangkan hari yang lebih baik dari sebelumnya.
Kemudian beliau membacakan ayat
وَتَمَّتْ كَلِمَتُ رَبِّكَ الحُسْنَى عَلَى بَنِي إِسْرَائِيلَ بِمَا صَبَرُوا وَدَمَّرْنَا مَا كَانَ يَصْنَعُ فِرْعَوْنُ وَقَوْمُهُ وَمَا كَانُوا يَعْرِشُونَ
“dan telah sempurnalah Perkataan Tuhanmu yang baik (sebagai janji) untuk Bani Israil disebabkan kesabaran mereka. dan Kami hancurkan apa yang telah dibuat Fir’aun dan kaumnya dan apa yang telah dibangun mereka” (QS. Al-A’raf: 137). (Asy-Syari’ah hal. 38 oleh Imam Al-Ajurri)
Beliau juga berkata:
إِنَّ الحَجَّاج – بن يُوْسُف الثَّقَفِي – عَذَابُ الله، فَلاَ تدْفعوا عَذَابَ اللهِ بأَيْدِيْكُم ، و لكن عَلَيْكُم بالاسْتِكَانَةِ والتَّضَرُّعِ ، فَإِنَّهُ تعالى يقول {وَلَقَدْ أَخَذْنَاهُمْ بِالْعَذَابِ فَمَا اسْتَكَانُوا لِرَبِّهِمْ وَمَا يَتَضَرَّعُونَ}[المؤمنون /76]
Sesungguhnya Hajjaj bin Yusuf Ats-Tsaqafi adalah adzab Allah, maka jangan kalian lawan dengan tangan kalian (kudeta dengan pedang). Akan tetapi wajib bagi kalian untuk tunduk dan merendahkan diri (kepada Allah) karena Allah berfirman “Dan sungguh Kami telah menimpakan siksaan kepada mereka,tetapi mereka tidak mau tunduk kepada Tuhannya, dan (juga) tidak merendahkan diri. (QS. Al-Mukminun: 76)”
(Ath-Thabaqat 7/164 oleh Ibnu Sa’ad)
قَال أبو مالك :« كَانَ الحَسَن إِذَا قِيْلَ لَهُ: أَلاَ تَخْرُج فتغير، قَالَ: يَقُوْل: إِنَّ اللهَ إِنَّمَا يُغَيِّرُ بِالتَّوْبَةِ، وَلاَ يُغَيِّرُ بِالسَّيْفِ »
Abu Malik berkata: Dahulu pernah dikatakan kepada Al-Hasan Al-Bashri: Kenapa engkau tidak ikut kudeta dan reformasi? Maka beliau menjawab: Sesungguhnya Allah akan merubah keadaan dengan (kaum muslimin) bertaubat dan Dia tidak akan merubah dengan (kudeta) senjata. (Ath-Thabaqat 9/172 oleh Ibnu Sa’ad)
Beliau juga berkata:
« هؤلاء ــ يعني الملوك ــ وإن رقصت بهم الهماليج، ووطئ الناس أعقابهم، فإنَّ ذلَّ المعصية في قلوبهم، إلاَّ أنَّ الحق ألزمنا طاعتهم، ومنعنا من الخروج عليهم، وأمرنا أن نستدفع بالتوبة والدعاء مضرَّتهم، فمن أراد به خيرا لزم ذلك، وعمل به ، ولم يخالفه ».
Para pemimpin itu meskipun binatang menari dengan sebab mereka dan manusia mundur ke belakang mereka namun sesungguhnya kehinaan maksiat ada pada hati mereka. Akan tetapi kebenaran itu mengharuskan untuk tetap taat kepada mereka dan melarang kita untuk memberontak kepada mereka. Dan kita diperintahkan untuk menolak bahaya mereka dengan bertaubat dan berdoa. Barangsiapa yang menginginkan kebaikan, maka dia mempraktikkan hal di atas dan tidak melanggarnya. (Adab Al-Hasan Al-Bashri hal. 121 oleh Ibnul Jauzi)
وقال « اعلم ــ عافاك الله أنَّ جور الملوك نقمة من نقم الله تعالى ، ونقم الله لا تلاقى بالسيوف ، وإنَّما تتقى وتستدفع بالدعاء والتوبة والإنابة والإقلاع عن الذنوب، إنَّ نقم الله متى لقيت بالسيف كانت أقطع.
Beliau juga berkata: Ketahuilah -semoga Allah memberikan kepadamu keselamatan- bahwa kezhaliman para penguasa merupakan siksa dari siksa-siksa Allah ta’ala. Siksa Allah tidak dilawan dengan pedang, namun dihadapi dan dilawan dengan doa dan taubat serta meninggalkan dosa. Sesungguhnya siksa Allah jika dilawan dengan pedang, maka dia semakin bisa membinasakan.
وقيل :سمع الحسن رجلا يدعو على الحجاج فقال :لا تفعل ـ رحمك الله ـ إنَّكم من أنفسكم أتيتم، إنَّما نخاف إن عزل الحجاج أو مات : أن تليكم القردة والخنازير
Pernah beliau mendengar seseorang mendoakan kejelekan atas Al-Hajjaj, maka beliau pun berkata: Jangan engkau lakukan hal ini -semoga Allah merahmatimu- Sesungguhnya hal ini disebabkan oleh diri kalian sendiri. Sesungguhnya aku khawatir jika Al-Hajjaj dilengserkan atau mati lalu digantikan oleh para kera dan babi. (Adab Al-Hasan Al-Bashri hal. 119-120)
(Lihat pembahasan ini dalam kitab Thali’atu Al-Hiwar Ad-Darij Baina As-Sunnah wa Al-Khawarij hal. 444-449 oleh Syaikh Abdul Malik Ramadhani dan Mu’amalatu Al-Hukkam Fi Dhaui Al-Kitab wa As-Sunnah hal. 134-136 oleh Syaikh Abdussalam bin Barjas)
Dari nukilan-nukilan di atas, telah jelas kejahilan serta kedustaan dan kesesatan sang penulis syubhat tersebut.