SIAPAKAH PENGIKUT IBLIS?
Imam Ibnu Abi Al-‘Izzi (meninggal tahun 792 H) rahimahullahu berkata: Sumber kesesatan adalah berpaling dari mentadabburi firman Allah dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam serta menyibukkan diri dengan ucapan (filosof) Yunani serta pendapat akal yang berbeda-beda.
Setiap orang yang lebih mendahulukan akalnya atau perasaannya atau politiknya daripada nash (Al-Qur’an dan hadits) atau dia menentang nash dengan akalnya maka dia telah mengikuti jejak Iblis yang tidak mau tunduk kepada perintah Allah (karena bertentangan dengan akalnya). Bahkan dia berkata:
أَنَا۟ خَيۡرٌ۬ مِّنۡهُ خَلَقۡتَنِى مِن نَّارٍ۬ وَخَلَقۡتَهُ ۥ مِن طِينٍ۬
“Saya lebih baik daripada Adam : Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah”. (QS. Al-A’raf : 12).[1]
—————————————————-
[1] Syarah Aqidah Thahawiyah 1/242.